Sabtu, 28 Mei 2022 10:04

Meski Terkendali, PMK di Jawa Barat Tetap Waspada

Penulis : Iman Nurdin
Meski jumlah hewan ternak yang terpapar penyakit mulut dan kuku masih terkendali, namun penyebaran harus ditingkatkan
Meski jumlah hewan ternak yang terpapar penyakit mulut dan kuku masih terkendali, namun penyebaran harus ditingkatkan [Istimewa]

Bandung (limawaktu.id),--  Jumlah hewan">hewan ternak yang mengidap penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Barat 2.816 hewan berkuku belah. Jumlah tersebut dirilis  Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat hingga Kamis (26/05/2022) pukul 14.00 WIB.

Kepala DKPP, Mohammad Arifin Soedjayana mengatakan, penyebaran memang masih terkendali, walaupun secara  jumlah kabupaten kota yang terjangkit PMK mencapai 20 kota kabupaten, terdiri dari 97 kecamatan dari 627 kecamatan atau 15,47 persen dengan total 125 desa kelurahan atau 2,09 persen dari 5.957 desa kelurahan di Jabar.

"Penyakit PMK ini pertama kali ditemukan di Garut, 7Mei lalu. Merembet ke Tasikmalaya dan Banjar, " papar Arifin usai acara Jabar Punya Informasi (Japri), di Gedung Sate, Jumat (27/05/2022).

Dia menyebutkan,  2.816 hewan berkuku belah (domba, kambing, sapi, kerbau) tersebut ditangani melalui potong paksa, diobati, dan ada juga yang mati.  "Tingkat kesembuhannya 6,85 persen ada 193 ekor, yang mati 33 ekor, " Imbuhnya.

Arifin meyakinkan,  PMK di Jawa Barat masih dalam situasi terkendali. Pihak DKPP Jabar  terus  melakukan pendampingan kota kabupaten.  Meski terkendali pihaknya tetap mewaspadai penyebaran pada hewan ternak di Jawa Barat.

Arifin mengatakan, penyebaran PMK ini berasal dari lalulintas masuknya hewan ternak. Meski adanya check point, namun kedatangan kerap malam hari atau melalui jalan-jalan alternatif.  Pihaknya meminta

"Kita (Jawa Barat) itu hampir  80 persen sapi potong sebagai pengonsumsi. Biasanya sapi berasal dari  Jateng, Jatim dan Bali. Kalau domba, Jawa Barat memang asalnya, " kata Arifin. 

Sementara itu, kebutuhan hewan kurban di masa Idul Adha mendatang sekitar 70.000 ekor sapi. Saat ini sekitar 30.000 sudah dikirim dari NTT dan NTB. Arifin berharap, stok hewan kurban bisa tercapai pada H-14. 

"Untuk hewan kurban, semua dikirim ke Tanjung Priok. Di sana balai karantina sangat bagus, jadi mudah-mudahan aman,"  tegasnya.

Domba, lanjut Arifin,  Jawa Barat adalah gudangnya, yakni Garut, Tasikmalaya dan Banjar.  Hingga kini domba yang terpapar PMK  di Garut ada 78 ekor. "Saya sudah meminta ke pak Bupati Garut untuk mengetatkan pengawasan agar tidak ada penyebaran," pungkasnya.

Baca Lainnya