Minggu, 22 Januari 2023 21:40

Merapikan Struktural dari Organisasi jadi Agenda Prioritas PBNU

Penulis : Bubun Munawar
Ketua Umum PB NU KH Yahya Cholil Staquf
Ketua Umum PB NU KH Yahya Cholil Staquf [Instagram@YahyaCholilstaquf]

Limawaktu.id,- Ketua Umum PB NU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, agenda super-prioritas NU adalah merapikan nalar struktural dari organisasi. Karena di lingkungan NU ini sudah sekian lama dibiarkan orang membuat inisiatif-inisiatif yang berdampak struktural tanpa ada konsolidasi secara keorganisasian.

“Kita selama ini sering mendengar inisiatif macam-macam perkumpulan atas nama NU tanpa ada hubungan organisatoris dengan induk struktural dari organisasi itu sendiri yaitu struktur NU,” katanya

Dia menjelaskan, Sebetulnya sudah lama dirinya  melihat fenomena ini dan berfikir merupakan sebuah masalah besar. Tapi  untuk melakukan sesuatu terkait ini diperlukan otoritas.

“Kita tahu bahwa sekarang ini banyak orang membuat perkumpulan atas nama NU untuk berbagai bidang kegiatan, tanpa jelas urusannya dengan organisasi NU sendiri. Orang mendirikan organisasi sendiri-sendiri dengan memberi label NU tanpa ada urusan dengan jam’iyyah, dengan organisasi NU yang resmi. Bahkan ada yang sudah berkembang bahkan sudah pecah, seperti HBN,” jealsnya.

Dikatakan Staquf,  Ada macam-macam organisasi yang mengutip sedekah, sumbangan, dan lain-lain yang juga mengatasnamakan NU. Baru-baru ini, karena saya sebut secara terang-terangan dan menjadi heboh adalah organisasi Nyai-nyai. Semua diinisiasi di luar struktur NU.

Sikap PBNU, sikap  dirinya  pribadi dalam hal ini adalah mengacu pada struktur jamiyah Nahdlatul Ulama. Jadi berbagai inisiatif struktural di luar struktur NU yang resmi ini kita lihat kalau mengancam integritas struktural dari organisasi, ya akan diperlakukan sebagai ancaman.

“Maka ketika kemarin bertemu dengan Nyai-nyai itu saya katakan bahwa kepentingan kami pertama-tama adalah melindungi Muslimat NU dari ancaman disintegrasi karena inisiatif-inisiatif perkumpulan Nyai-nyai di luar Muslimat NU. Ini kepentingan pertama kami,” paparnya., dikutip Gus Yahya.id, Minggu (23/1/2023).

Dia menuturkan, pihaknya sadar, Muslimat NU gagal dalam mengapresiasi dan mengelola aspirasi-aspirasi yang tumbuh dari kalangan konstituennya sendiri.

“Kenapa muncul inisiatif struktural dari kalangan Nyai-nyai NU itu? Tidak lain karena Muslimat NU sebagai struktur formal gagal memenuhi aspirasi mereka. Dan kegagalan ini sudah sampai tingkat berbahaya, karena sudah muncul inisiatif struktural untuk menjadi alternatif dari Muslimat. Sudah muncul di sana-sini,” tuturnya.

Dia mencontohkan, misalnya ada inisiatif untuk Pengasuh Pondok Putri dan Muballighoh dan ini sudah berkembang cukup lama, hampir 7 tahun yang lalu. Sudah terdaftar di Kemenkumham dan sudah berkembang menjadi struktur yang menasional, ada cabang di sana sini.

 

Baca Lainnya