Minggu, 2 Juli 2023 14:26

Mencari Solusi Inovatif Mengelola UMKM di Kota Cimahi dengan FGD Model Pelatihan CEFE

Penulis : Bubun Munawar
Fakultas Ilmu Pendidikan UPI bersama akademisi, masyarakat, media, pemerintah, dan pelaku bisnis, menyelenggarakan  Focus Group Discussion tentang penerapan Model Pelatihan CEFE, di PKBM  Bina Mandiri Cipageran, Sabtu (1/7/2023)
Fakultas Ilmu Pendidikan UPI bersama akademisi, masyarakat, media, pemerintah, dan pelaku bisnis, menyelenggarakan Focus Group Discussion tentang penerapan Model Pelatihan CEFE, di PKBM Bina Mandiri Cipageran, Sabtu (1/7/2023) [Istimewa]

 

Limawaktu.id, Cimahi  – Program Studi Pendidikan Masyarakat, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia bersama dengan akademisi, masyarakat, media, pemerintah, dan pelaku bisnis, menyelenggarakan acara Focus Group Discussion (FGD) tentang penerapan Model Pelatihan CEFE (Competency based Economies through Formation of Enterprises) dalam mengelola Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Cimahi, di PKBM Bina Mandiri Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat.

Pada fokus kajian diskusi diungkap menggunakan FGD ini yaitu Prototipe Model Pelatihan CEFE berbasis Pentahelix dalam mengelola UMKM di Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat dengan indikator pendekatan pentahelix yakni  Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah,  dan   Media.

FGD ini menjadi platform bagi para pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan wawasan tentang keberhasilan dan tantangan yang dihadapi oleh UMKM di Kota Cimahi. Para peserta terdiri dari perwakilan pemerintahan setempat, akademisi yang dihadiri oleh dosen praktisi dari ASMTB,  Roni Mulyana, M.I.Kom CI, kemudian dosen Program Studi Pendidikan Masyarakat FIP UPI, sekaligus ketua tim peneliti Prof. Dr. Hj. Ihat Hatimah, M.Pd, beserta anggota tim peneliti Dr. Cucu Sukmana, M.Pd, dan Dr. Dadang Yunus Lutfiansyah, M.Pd, Selain itu, dihadiri oleh beberapa pelaku UMKM, komunitas serta koordinator daerah pendamping UMKM Jabar Juara Dani Hamdani SE, pendamping UMKM jabar juara Fani Handayani, media, dan masyarakat setempat.

Dalam FGD ini, diskusi difokuskan pada identifikasi metode terbaik dalam penerapan Model Pelatihan CEFE untuk mengatasi tantangan khusus yang dihadapi oleh UMKM di Kota Cimahi. Partisipan akan berdiskusi tentang strategi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing UMKM, memperkuat keterampilan manajerial dan kewirausahaan, serta membangun ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan.

Tim peneliti Program Studi Masyarakat, UPI, yang di ketuai Prof. Dr. Hj. Ihat Hatimah, M.Pd menyampaikan antusiasmenya terhadap acara ini.

Menurutnya, FGD ini merupakan kesempatan yang berharga untuk bersama-sama mencari solusi inovatif dalam mengelola UMKM di Kota Cimahi. Melibatkan unsur Pentahelix akan memastikan kolaborasi lintas sektor yang holistic,

“Dari FGD ini kami dapat menghasilkan rekomendasi yang konkret dan implementatif bagi UMKM, " trangnya, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/7/2023).

Dia menjelaskan, hasil dari FGD ini akan digunakan untuk merumuskan rencana tindakan yang komprehensif, dengan melibatkan semua unsur Pentahelix, untuk menerapkan Model Pelatihan CEFE secara efektif dalam pengelolaan UMKM di Kota Cimahi.

“Pemerintah daerah akan menerapkan strategi ini sebagai upaya nyata untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi UMKM, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Dikatakannya, perlu adanya sebuah perlakuan kepada pelaku UMKM salah satunya yaitu program melalui pelatihan CEFE. CEFE telah menjadi konsep pelatihan yang didasarkan pada asumsi bahwa pemberdayaan komunitas dapat dilakukan esensialnya pada pengembangan sumber daya insani dan melalui orang-orang yang produktif dan akuntabel yang akan menjadi kekayaan bangsa yang lebih besar.

“CEFE telah berkembang bertahun-tahun dari pendekatan pelatihan individual yang ingin memulai usaha mandiri kepada metodologi pelatihan yang lebih jauh, didesain untuk menciptakan perilaku bisnis (enterprising behavior) dan kompetensi di dalam situasi yang sangat beragam,” pungkasnya.

 

 

Baca Lainnya