Sabtu, 11 Juli 2020 11:10

Mau Tolong Temannya, 2 Warga KBB ini Malah Tewas di Waduk Saguling

Penulis : Fery Bangkit 
ilustrasi tenggelam.
ilustrasi tenggelam. [Net]

Bandung Barat - Suhartono dan Beny Mulyadi, warga Kampung Cijeungjing, RT 01/19, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tewas usai tenggelam di Waduk Saguling yang berada di kompleks Tatar Purbasari, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, KBB pada Jumat (10/7/2020).

Peristiwa tersebut bermula ketika kedua korban bersama tiga rekannya menaiki perahu untik menyebrangi Waduk Saguling dari Kampung Cipondoh ke Cikondang, Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, sekitar pukul 16.56 WIB. Baru beberapa meter melaju tiba-tiba perahu terbalik sehingga semua penumpang termasuk sopir perahu tercebur ke dalam waduk.

Suhartono dan Beny berniat untuk menolong rekannya yang tercebur. "Jadi kedua korban ini berupaya untuk menolong rekan-rekannya, tapi malah mereka yang tenggelam," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo saat dihubungi.

Sementara dua temannya dan sopir perahu berhasil selamat. Yakni Panji warga Kota Baru Parahyangan Kompleks Purbasekar Kulon nomor 23 Desa Cipeundey, Kecamatan Padalarang, Rizki warga Kompleks PPI blok D3 Desa Padalarang, dan sopir perahu Rusmana warga Kampung Cikondang, RT 02/04, Desa Bojonghaleuang, Kecamatan Saguling, KBB.

Kedua korban yang tenggelam kemudian dicari oleh gabungan petugas dari BPBD KBB, pihak kecamatan, masyarakat, dan polisi yang dipimpin langsung Kapolsek Padalarang Kompol Supriati. Hasilnya korban pertama atas nama Beny Mulyadi ditemukan sekitar pukul 20.57 WIB sementara korban kedua Suhartono ditemukan pukul 21.29 WIB. Keduanya langsung dievakuasi petugas dan diserahkan ke pihak keluarga.

Korban ditemukan tidak jauh dari posisi awal perahu terbalik di kedalaman sekitar 6 meter. Proses pencarian tidak terkendala karena banyak saksi termasuk korban selamat, yang melihat ketika kedua korban tenggelam dan hilang ke dasar waduk. Setelah ditemukan mereka kemudian diangkat ke permukaan menggunakan jangkar dengan kondisi sudah membujur kaku.

"Banyak saksi yang lihat dan menunjukkan titik korban tenggelam. Kami fokus cari disitu dan berhasil ditemukan, lalu diangkat pakai jangkar," tandasnya.

Baca Lainnya