Limawaktu.id, Abu Dhabi - Munculnya berbagai kritikan yang disampaikan oleh berbagai civitas akademika dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mewarnai hiruk pikuk pesta demokrasi di Indonesia saat ini. Kritikan yang disampaikan para akademisi dan mahasiswa tersebut menyuarakan tentang pentingnya menjaga demokrasi.
Menanggapi munculnya suara-suara dari kampus tersebut, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan hal itu merupakan sebuah dinamika politik yang berkembang di masyarakat. Namun begitu, Ma’ruf Amin berpendapat suara-suara dari kalangan kampus ini harus mendapatkan perhatian.
“Saya kira apa yang disampaikan civitas akademika dari berbagai kampus tersebut merupakan dinamika politik, tapi pemerintah harus memperhatikan kritikan tersebut,” ungkapnya, saat memberikan keterangan pers di Abu Dhabi, Senin (5/2/2024).
Menurut Ma’ruf Amin, pemerintah bakal melakukan evaluasi setelah ramai dikritik oleh akademisi dari berbagai perguruan tinggi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024).
"Dinamika politik apapun pemerintah ya harus memperhatikan, artinya ya harus mengevaluasi dan mengambil langkah-langkah berikutnya seperti apa," kata Ma'ruf Amin.
Maruf Amin berharap agar sikap perguruan tinggi itu berhenti pada pernyataan sikap supaya tidak melebar dan menimbulkan masalah yang lebih besar.
"Mudah-mudahan saja hanya sampai di pernyataan, jadi sehingga sudah bisa kita atasi ya, sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang lebih jauh," ujar Ma'ruf.
Sementara dalam siaran pers yang diterima Limawaktu.id dari Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengajak seluruh pihak terkait, baik penyelenggara, para kontestan, maupun masyarakat untuk menjaga Pemilu 2024 ini berjalan dengan aman, damai, dan penuh kegembiraan.
“Saya kira kita sudah sepakat bahwa Pemilu ini [adalah] Pemilu damai, Pemilu yang menggembirakan. Oleh karena itu, jangan lagi ada hal-hal yang bisa merusak,” tegasnya di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abu Dhabi, Al Yaqout Street, Embassies District, Plot 42, Sector W59-02, Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), Senin (05/02/2024).
Lebih lanjut, Wapres menyebutkan bahwa adanya polarisasi politik akibat perbedaan pilihan dalam Pemilu merupakan hal yang wajar. Namun yang terpenting, polarisasi ini jangan sampai menimbulkan konflik dan perpecahan.
“Polarisasi boleh saja karena memang kita harus berbeda pilihan, tapi jangan membawa pembelahan, perpecahan bangsa,” pintanya.
Untuk itu, ia mengharapkan Pemilu 2024 dapat berjalan secara jujur dan adil (jurdil), sehingga tidak menimbulkan masalah yang berkelanjutan. Ia pun meminta para pemenang kontestasi ini merangkul para pihak yang kalah.
“Dan siapapun nanti yang unggul ya tentu harus bisa diterima. Dan kepada [Capres/Cawapres] yang menang harus merangkul semua pihak, harus menjadi Presiden dan Wakil Presiden dari seluruh rakyat Indonesia,” pesannya.
Mendampingi Wapres saat memberikan keterangan pers kali ini, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Abu Dhabi Zaenal Abidin, Konsul Jenderal RI di Dubai K. Chandra Negara, serta Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.