Limawaktu.id, Bupati Indramayu Nina Agustina memenuhi panggilan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk mengklarifikasi terkait permasalahan pengunduran diri Wakil Bupati Lucky Hakim.
“Terima kasih bapak Gubernur (Ridwan Kamil) telah mengundang saya untuk mengklarifikasi situasi kondisi yang ada di Indramayu,” tulis Bupati Nina Agustina di akun media instagramnya, Rabu (22/2/2023).
Menurut dia, Pihaknya bersama Lucky Hakim akan saling support dan saling dukung Karena sebagai sahabat akan Selalu mendukung karir dan kesuksesan dimanapun Lucky berada.
“Kta tetap menjadi sahabat terbaik juga saling mendoakan,” katanya.
Dia mengaku tidak mempunyai masalah secara pribadi dengan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim yang saat ini sedang mengajukan untuk mundur dari jabatannya.
Dia melanjutkan, dalam organisasi maupun pekerjaan, mungkin ada selisih paham dan komunikasi yang tidak berjalan semestinya.
“Kalau saya pribadi tidak ada masalah, tapi dalam suatu organisasi atau dalam perjalanan kinerja kerja pasti ada selisih paham dan miskomunikasi. Yang sebenarnya masalah besar bisa kita kecilkan dan masalah kecil bisa kita hilangkan,” ujarnya.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur yang selalu mendukung Pemerintah Kabupaten Indramayu,” tulisnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memanggil bupati dan wakil bupati Indramayu untuk melakukan klarifikasi terkait surat pengunduran diri Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim dan permasalahan yang terjadi di daerah itu.
Pada Senin (20/2) Gubernur Ridwan Kamil bertemu dengan Wakil Bupati Lucky Hakim pada Senin (20/2). Kemudian pada Rabu (22/2/2023) Bupati Indramayu Nina Agustina membagikan foto kebersamaan dengan Gubernur Ridwan Kamil terkait klarifikasi permasalahan di Indramayu.
Ridwan Kamil mengatakan, sesudah disimak berbagai permasalahannya, tentunya sebagai Gubernur yang merupakan pembina kepala daerah, akan segera dicarikan solusi-solusinya, sehingga rakyat Indramayu tidak dirugikan.
“Yang terpenting dan termulia adalah, kepentingan rakyat Indramayu harus didahulukan dan dinomorsatukan, dibandingkan kepentingan pribadi atau golongan,” pungkasnya.
