Kamis, 2 Februari 2023 21:48

Keluhan Petani Milenial, Pemprov Jabar Janji Selesaikan Senin Depan

Penulis : Iman Nurdin
Pemprov Jabar berjanji menyelesaikan keluhan petani milenial yang ramai di media sosial pada Senin depan.
Pemprov Jabar berjanji menyelesaikan keluhan petani milenial yang ramai di media sosial pada Senin depan. [Iman Nurdin]

Bandung, Limawaktu.id, -  Menanggapi keluhan Petani milenial tanaman hias tentang gagal pemasaran, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berjanji akan menyelesaikan permasalahan ini Senin (6/02/2023) depan.

Demikian dikatakan Kepala Biro Perekonomian Setda Prov. Jabar, Ir. Yuke Mauliani Septina dalam jumpa pers di Gedung Sate, Bandung, Kamis (2/02/2023).  Dalam jumpa pers tersebut hadir pula Kepala Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura, Ir. Dadan Hidayat, M.Si., Dirut PT. Agro Jabar, Nurfais Almubarok, dan Pemimpin Divisi Kredit UMKM Bank bjb, Denny Mulyadi.

Menurut Yuke, permasalah keluhan petani milenial tanaman hias Lembang karena gagal ekspor atau hilir. Pasalnya, saat program petani milenial ini dimulai pada Juli 2021, sudah ada peluang ekspor di negara Eropa.

"Namun kami tidak membayangkan akan terjadi perang Russia-Ukraina. Dan negara tujuan terdampak ekspor. Inilah permasalah hilir, " kata Yuke.

Yuke menegaskan, program petani milenial merupakan program strategis untuk ketahanan pangan. Selain itu, berdasarkan data, petani di Jawa Barat kurang diminati anak muda.

"Program ini strategis dan penting untuk ketahanan pangan kita. Ini bukan pencitraan, tetapi ini penting untuk kelangsungan pertanian kita," tegasnya.

Yuke meyakini progam ini masih menarik animo kaum milenial terbukti tingginya  pendaftaran petani milenial tahun ini.

" Meski demikian, saya mengakui masih banyak yang harus dibenahi. Tetapi ini program bagus untuk pemulihan ekonomi dan harus didukung oleh masyarakat luas," kata Yuke.

Sementara itu, salah seorang petani milenial, Rizky Anggara mengaku berterima kasih Pemprov Jabar mau menyelesaikan masalah ini. Namun permasalahan petani milenial  baru serius setelah ramai karena posting di media sosial.

"Secara materiil memang tidak ada kerugian, tetapi nama kami menjadi black list di perbankan, " kata Rizky.

Rizky mengapresiasi Pemprov Jabar akan menyelesaikan masalah ini. "Jangan sampai program ini bagus tetapi peserta malah menyisakan masalah dengan perbankan," ujarnya.

Baca Lainnya