Limawaktu.id, Karawang - Saat ini Kepolisian khususnya dibantu TNI, pemerintah daerah, Kementerian Perhubungan, kita sedang melakukan upaya untuk mendapatkan ciri-ciri dari korban yang meninggal di tol Cikampek, karena memang kondisi lukanya cukup berat.
Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, di RSUD Karawang, Senin (8/4/2024).
Berdasarkan hasil identifikasi ada 12 jenazah terdiri dari 7 laki-laki dan 5 wanita dimana semuanya sedang dalam proses post mortem.
“Tadi didapat 2 KTP yang kemudian di kenali identitas dan sudah kita hubungi pihak keluarga, kemudian yang sebelumnya kita harus melakukan pengecekan terkait dengan DNA,” tambahnya.
Kapolri menambahkan, kecelakaan lalu lintas seperti ini agar tidak terjadi lagi, mengingat masih dalam situasi arus mudik.
“Kita harapkan sosialisasi semakin masif mengingatkan kepada para pengendara, pengemudi kendaraan hati-hati karena arus mudik kali ini jumlahnya sangat luar biasa,” katanya.
Oleh karenanya, masyarakat yang sudah lelah saat berkendara jangan dipaksakan utamakan istirahat karena keselamatan yang penting.
“Jadi ini kita harapkan ke depan menjadi hal-hal yang bisa kita antisipasi untuk mencegah terulangnya atau bertambah nya peristiwa-peristiwa seperti yang terjadi hari ini,” tutup Kapolri.
Sementara itu, Korlantas Polri menghentikan sementara penerapan rekayasa lalu lintas contraflow di ruas jalan tol KM 47-KM 70 Jakarta-Cikampek dalam rangka evaluasi usai kecelakaan yang menewaskan 12 orang.
"Sementara ini contraflow untuk mudik lebaran kami hentikan sementara menunggu proses evaluasi selanjutnya," kata Kakorlantas Polri Irjen Pol. Aan Suhanandi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.
Kecelakaan lalu lintas di jalur contraflow KM 58 jalan Tol Jakarta-Cikampek melibatkan tiga kendaraan, yakni Bus Primajasa nopol B-7655-TGD, Gran Max nopol B-1635-BKT dan Daihatsu Terios. Dua kendaraan yakni Daihatsu Terios dan Gran Max hangus terbakar dalam peristiwa itu.