Cimahi - Para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi tahun 2019 yang sudah dinyatakan lulus di Kota Cimahi direncanakan mulai mengabdi awal Januari 2021.
Dalam pengumuman hasil integrasi Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), yang dilanjutkan dengan masa sanggah, tercatat ada 98 pelamar yang lolos menjadi abdi negara di Kota Cimahi.
"Mereka direncanakan mulai melaksanakan tugas Januari 2020," terang Kepala Badan Kepegawaian dan Pengelola Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kota Cimahi, Herry Zaini saat ditemui di Cimahi Techno Park, Jalan Raya Baros, Rabu (5/11/2020).
Untuk tahapan saat ini, mereka mulai mengumpulkan berkas persyaratan yang dipusatkan di Cimahi Techno Park. Pemberkasan dibagi ke dalam tiga hari untuk menghindari kerumunan ditengah pandemi Covid-19.
Untuk hari pertama ini sudah dijadwalkan ada 38 orang Guru Kelas dan. 14 orang Guru PAI SD. Besok dijadwalkan pemberkasan untuk, Guru PAI SMP 4 orang, Guru Guru Penjasorkes 11 orang, Guru BK 10 orang, Guru Bahasa Indonesia 8 orang, Apoteker 7 orang, Radiografer 1 orang, Terapis Wicara 1 orang.
Kemudian Auditor 2 orang, Mediator Hubungan Industrial 1 orang, dan Perancang Peraturan Perundang-undangan 1 orang.
"Berkas yang harus dikumpulkan mulai dari ijazah, KTP, KK, riwayat hidup, pengalaman kerja, surat kesehatan, surat bebas nakorba dan lain lain," imbuhnya.
Herry menjelaskan, tujuan pemberkasan salah satunya untuk mengurus Nomor Induk Pegawai (NIP) yang rencananya akan ditetapkan 1 Desember mendatang. Mereka akan mulai bekerja setelah mendapatkan Surat Perintah Mulai Melaksanakan Tugas (SPMT) yang direncakan Januari 2021.
"Mereka bekerja sesuai formasi yang dilamar. Misalnya Auditor, berarti di Inspektorat," sebut Herry.
Meski sudah lulus dalam berbagai tahapan seleksi, mereka tak lantas menjadi PNS. Sebab, mereka harus mengikuti Latihan Dasar (Latsar) sekitar setahun, hingga kemudian diangkat dan mendapatkan Surat Keterangan (SK) PNS.
Seperti diketahui, dalam formasi CPNS tahun 2019, Pemerintah Kota Cimahi mendapatkan 99 kuota yang terbagi ke dalam 85 tenaga kependidikan, 10 tenaga kesehatan, dan 4 tenaga teknis lainnya.
Tercatat ada 3.116 pelamar yang mendaftar yang lolos seleksi administrasi di Kota. Jumlah itu berkurang ketika memasuki tahapan SKD yang hanya diikuti 2.934 orang.
Hasil SKD semakin menyusut, dimana hanya ada 286 pelamar yang memenuhi passing grade atau ambang batas nilai yang sudah ditetapkan. Mereka kemudian memasuki tahapan selanjutnya, yakni SKB.
Setelah integrasi nilai SKD dan SKB, akhirnya ada 98 pelamar yang lolos menjadi CPNS. Sementara 1 posisi, yakni Spesialis Paru sejak awal tidak ada yang mendaftar.