Senin, 5 September 2022 11:20

Jabar Gelar Bimtek Satgas PMK di 5 Kabupaten/ Kota

Penulis : Iman Nurdin
Provinsi Jawa Barat (Jabar) ditunjuk sebagai salah satu pelaksana Bimbingan Teknis (Bimtek) satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), September ini.
Provinsi Jawa Barat (Jabar) ditunjuk sebagai salah satu pelaksana Bimbingan Teknis (Bimtek) satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), September ini. [istimewa]

Limawaktu.id - Provinsi Jawa Barat (Jabar) ditunjuk sebagai salah satu pelaksana Bimbingan Teknis (Bimtek) satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana bulan September ini.

Kegiatan serupa juga dilaksanakan di 20 provinsi dari 34 provinsi di Indonesia yang sudah terjangkit PMK.

Provinsi Jabar ditunjuk sebagai salah satu pelaksana bimtek satgas PMK, karena masuk dalam zona merah wilayah terdampak PMK.

Meski demikian, Pemerintah Jabar sudah melakukan vaksinasi, terhadap ternak sebagai langkah pencegahan penyakit PMK.

Kepala Sub Bidang 2, Satgas Penanganan PMK Bidang Pencegahan BNPB, Lilis Siti menjelaskan, bimtek pencegahan PMK fokus di lima kabupaten/kota di Jabar.

Kelima daerah tersebut, merupakan wilayah tertinggi kasus PMK di 27 kabupaten/kota se-Jabar.

“Bimtek PMK, fokus ke wilayah yang banyak terjangkit PMK. Dari 27 Kabupaten/kota di Jabar, ada lima kabupaten/kota yang PMK-nya tinggi, seperti Sukabumi, Garut, Indramayu, Kuningan, Kabupaten Bandung,” sebutnya.

Bimtek dibuka oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jabar M. Arifin Soedjajana serta dihadiri Satgas PMK Provinsi Jabar, Perwakilan Kodam Siliwangi, dan Perwakilan BPBD Provinsi Jabar.

Menurut Lilis setelah mengikuti bimtek peserta akan menjadi fasilitator untuk menyosialisasikan PMK ke peternak.

Sosialisi dilakukan selama 30 hari dengan rincian 10 Kepala Keluarga per hari selama 30 hari, dengan total target 300 Kepala Keluarga per fasilitator di wilayah Provinsi Jabar.

“Pelaporan penginputan sosialisasi ini akan dilakukan di aplikasi Inarisk, sehingga pemantauan sosialisasi peserta dapat terkontrol validasinya,” ujar dia.

Baca Lainnya