BANDUNG (limawaktu.id) -- Jawa Barat diprediksi akan dipenuhi para Calon Gubernur dan calon wakil gubernur mendatang dipenuhi kaum Perempuan. Berdasarkan survey IPRC, beberapa tokoh politik perempuan muncul, seperti Deasy Ratnasari, Airin Rachmi Diany,, Nurul Arifin dan beberapa nama lain-lainnya.
Menurut Guru Besar Politik Keamanan Unpad, Prof. Muradi, munculnya nama-nama perempuan ini fenomena akan mengubah paradigma politik di Jawa Barat.
"Walaupun di beberapa daerah, calon kepala daerah perempuan masih kalah, tapi tahun 2024 akan banyak perubahan paradigma politik di Jawa Barat, " ujar Muradi kepada wartawan usai diskusi publik "Road to Pilpres 2024: Survey, Konvensi, atau Jalan Lain? di Anatomi Cafe, Kamis (18/11)/2021).
Muradi berkilah, nama-nama perempuan di panggung politik Jawa Barat akan ikut kontestasi di Pilgub Jabar mendatang. Namun itu semua akan berubah jika Ridwan Kamil masih mencalonkan diri periode berikutnya.
"Kemungkinan Atalia Ridwan Kamil juga akan muncul menjadi kandidat," selorohnya.
Pada Desember mendatang, lanjut Komisaris Independen salah satu BUMN ini akan melakukan kembali survey. Kemungkinan ada nama perempuan baru yang muncul, seperti Netty Heryawan, Cellica Nurrachdiana, dan nama lainnya.
"Desember ini kami akan survey lagi, siapa tahu nama-nama lain muncul, " ujarnya.
Saat ditanya resistensi warga Jabar terhadap perempuan, Muradi membandingkan dengan Jawa Timur. Sebagai basis warga nahdatul ulama, ternyata bisa menerima gubernur perempuan, Khofifah Indar Parawangsa.
"Beberapa hal dalam kultur politik memang agak rumit ya, tapi jika melihat Jawa Timur dan politik di nasional, Ada perdebatan, tapi asalkan tidak calon perempuan tidak memiliki masalah kontroversial, saya pikir normal saja," tegasnya.
