Bandung, Limawaktu.id -- Jawa Barat dapat mengendalikan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Antrax yang baru-baru ini menjadi wabah di dunia peternakan dan pangan. Bahkan PMK dan Antrax bukan hal yang baru di Jawa Barat karena masih terbilang endemik untuk penyakit ini.
Demikian dikatakan Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan(DKPP) Provinsi Jawa Barat, Indriantari dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Kamis (20/7/2023). Japri Vol 128 ini berkaitan tentang rencana kegiatan DKPP "kontes Ternak dan Ekspo Pangan" pada 22 Juli 2023 di Kiarapayung, Sumedang.
"Ini bukan hal baru, bahkan Jawa Barat adalah daerah endemik untuk PMK dan Antrax. Namun kita tidak perlu khawatir karena kita masih bisa mengendalikan melalui vaksinasi," papar Indriantari.
Indri mengatakan Jawa Barat memang masih menjadi daerah konsumsi. Sedangkan suplay hewan ternak masih mengandalkan daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB dan daerah Sumatera.
"Kasus Antrax yang memakan korban jiwa terjadi di Gunung Kidul, DIY karena tidak aman. Hewan ternak sakit dikonsumsi, maka akibatnya menular kepada manusia," kata Indriantari yang juga ketua Panitia Kontes Ternak dan Ekspo Pangan ini.
Selain vaksinasi, lanjut Indri, penerapan biosekuriti dilaksanakan kepada peternak di Jabar. Pola tersebut sudah disadari para peternak apalagi setelah wabah PMK menyerah hewan ternak di tahun lalu.
"Alhamdulillah semua peternak sudah menyadari dan paham pentingnya vaksinasi dan penerapan biosekuriti pada hewan ternak," tegasnya.
Indri menambahkan, selain dari peternakan, di proses pemotongan hewan pun dipastikan sehat dan layak untuk dikonsumsi. Dengan demikian, daging hewan yang dipotong aman dikonsumsi masyarakat.
Sementara itu, Indriantari mengatakan kontes ternak dan ekspo pangan yang dilaksanakan pada 22 Juli 2023 di Kiarapayung, Sumedang ini sebagai bentuk apresiasi kepada peternak dalam proses pembibitan.
"Kontes Ternak dan Ekspo Pangan Ini bentuk apresiasi kepada peternak dan para pengolah panganan. Dalam kontes tersebut ayam, sapi, dan domba " imbuhnya.