Selasa, 22 Maret 2022 13:18

Gerakan Coffeedonation Suntikan Semangat Bagi Nakes dan Petani Kopi

Penulis : Iman Nurdin
Coffeedonation membagikan donasi dari kopi para petani kopi di Bandung Barat untuk para nakes Covid-19 di beberapa fasilitas kesehatan
Coffeedonation membagikan donasi dari kopi para petani kopi di Bandung Barat untuk para nakes Covid-19 di beberapa fasilitas kesehatan [Iman Nurdin]

Bandung, (limawaktu.id),-- Berawal dari kepedulian terhadap tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit yang menangani pasien Covid-19, gerakan COffeedonation dimulai. Sejak Agustus 2021. donasi kopi ini lebih dari 12.000 cup kopi disebarkan.

Menurut penggagas Gerakan Coffeedonation Rani Mayasari, kopi merupakan minuman imun bosster (penguatan kekebalan tubuh) bagi para nakes dan pendukung nakes. "Kopi itu booster bagi tubuh, dengan kopi para nakes bisa prima kembali dalam melayani para pasien, " kata Rani di sela-sela pembagian Coffeedonation di RSHS, Senin (21/03/2022).

Para nakes, lanjut Rani, mereka yang terlibat langsung dalam penanganan pasien Covid-19. Antara lain para perawat, petugas ambulans, petugas pemakaman, relawan Covid-19. "Termasuk juga para pasien yang tengah isolasi mandiri atau Isoman, " papar pemilik java halu coffee ini.

Rani menyebutkan, donasi kopi ini memberikan dua manfaat sekaligus. Manfaat pertama bagi para nakes yang sedang berjuang melayani kesembuhan pasien, juga bagi para petani kopi.

"Pandemi ini membuat para petani menjerit karena harga kopi anjlok dan tidak terserap maksimal. Dengan gerakan ini, kopi hasil para petani ini bisa diserap," tegasnya.

Gerakan ini, lanjut Rani, menjadikan satu kebaikan dua manfaat. Para donatur yang berdonasi ke gerakan Coffeedonation, memberi manfaat kepada para nakes, juga terhadap para petani kopi dan keluarganya.

 

Dukungan

Tenaga kesehatan RS Hasan Sadikin, Fitri Laila, berterima kasih atas dukungan Coffeedonation ini. Dirinya mengaku Coffeedonation memberikan semangat dan kekuatan moril bagi para nakes.

"Dengan gerakan Coffeedonation ini sesuatu yang membuat kita harus semangat melayani pasien Covid-19. Ternyata masyarakat masih peduli akan perjuangan para nakes. Walaupun sudah 2 tahun ini Pandemi belum berakhir, namun ini bentuk dukungan dan kepedulian masih mengalir kepada nakes," ujar Fitri .

Dia mengajak semua pihak untuk tetap berjuang bersama untuk menjaga prosedur kesehatan, hingga pandemi benar-benar berakhir. Di RSHS sendiri terdapat lebih dari 1000 nakes di RSHS melayani pasien Covid-19. Para nakes dan pendukung nakes ini bekerja dalam pola shifting selama 24 jam.


Sementara itu, dr Guntur, salah satu tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Al Islam mengatakan, gerakan Coffeedonation memberikan suntikan semangat bagi para Nakes. Dukungan dari para donatur ini menebar kebahagiaan bagi nakes untuk tetap berjuang melayani para pasien Covid-19.

"Alhamdulillah, terima kasih para donatur atas kepedulian kepada kami, untuk tetap memberikan pelayanan prima bagi pasien Covid-19, walaupun saat ini relatif terus menurun, " kata Guntur.

Guntur mengatakan, pasien Covid-19 saat ini di RS Al Islam turun, dari kapasitas kamar rawat hanya 60 persen terisi. Namun, dirinya mengajak agar masyarakat tetap waspada dan mematuhi prokes.

Hingga kini donasi yang telah dihimpun untuk gerakan Coffeedonation ini berasal dari berbagai instansi. Beberapa para donatur tersebut Protelindo, BCA, Iforte, Insan Musik, BFI, Inixindo, PT MAK, Kopi Oey, Ulungwae, Glick Coffee, Songo serta Laznaz BSMU. Donasi yang terhimpun sekitar 12.000 cup kopi yang sudah disebar.

Baca Lainnya