Limawaktu.id, Kota Cimahi - Ada terobosan menarik dilakukan oleh KPU Kota Cimahi terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2024. Pasalnya saat kampanye Pemilu banyak Alat Peraga Kampanye (APK) yang dipasang peserta Pmeilu nantinya akan menjadi sampah dan jika tidak diantisipasi akan mengganggu lingkungan.
Hal tersebut mengemuka saat dilakukannya Simulasi Pemungutan Suara dan Perhitungan Suara yang dilaksanakan di TPS 35 Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi, Sabtu (3/2/2024).
Penjabat Wali Kota Cimahi Dicky Saromi mengapresiasi pelaksanaan Simulasi Pemungutan dan Perhitungan suara Pemilu 2024 yang digelar oleh KPU Kota Cimahi di TPS 35 Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi, pada Sabtu (3/2/2024). Hal itu diungkapkan Dicky, saat menghadiri pelaksanaan Simulasi.
Dikatakan Dicly, Simulasi ini menjadi penting, agar kita menjadi tahu sejauh mana kesiapan dalam pelaksanaan pemungutan suara di 14 Februari 2024. Sehingga segala kekurangan yang mungkin terjadi bisa diatasi sejak sekarang.
Sementara terkait dengan isu lingkungan yang menjadi perhatian dari KPU Kota Cimahi, Dicky mengaku itu merupakaj hal yang baik karena saat proses Pemilu ini banyak sampah dari APK bisa dilakukan daur ulang dan digunakan kembali.
“Di Padasuka sendiri sudah ada contoh yang bisa digunakan dari haisl daur ulang tersebut, “ katanya.
Dicky menghimbau untuk pra pemilih pemula agar menggunakan hak pilihnya untuk suksesnya pesta demokrasi ini.
Ketua KPU Kota Cimahi Anzhar Ishal mengatakan, Simulasi Pemilu yang dialkukan merupakan tolok ukur dalam peneyelenggaran Pemilu yang akan dilaskanakan pada 14 Februari 2024. Sehingga bisa memprediksi kendala-kendala yang akan terjadi saat pelaksanaanya.
Untuk kesiapan pelaksanaan sudah hampir 100 persen, memaksimalkan waktu yang ada memaksimalkan logistic harus segera terpenuhi, dalam waktu dua hari ini sudah seratus persen. Logistik Pemilu ini akan didistribusiak baik ke kecamatan maupun Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang ada di Kleurahan mulai H-3 pelaksanaan pemungutan suara.
"Terkait dengan sumber daya manusia yang dibutuhkan KPU mengaku sudah lengkap, mulai panitia adhoc ditingkat kecamatan hingga kelurahan serta para petugas ketertiban yang akan terlibat, yang saat ini sedang proses pembuatan Surat Keputusan (SK)," sebutnya..
Dia menjelaskan, ada yang berbeda dengan tempat lain, ketika KPU Kota Cimahi juga usung isi lingkungan pada Pemilu 2024 ini, yaitu program Pemilu Peduli Lingkungan (Pepeling). Pasalnya pada pelaksanaan Pemilu ini banyak menggunakan kertas yang relaitif banyak sehingga akan banyak mengurangi banyak pohon.
"Untuk mengantisiapsi pengurangan pohon tersebut KPU secara serentak melakukan reboisasi dengan melakukan penanaman pohon, karena saat ini sedaang ramai tentang isu lingkungan," jelasnya..
Di Kota Cimahi sendiri, KPU bekerjasama dengan Balai Edukasi Rekayasa Styrofoarm Indonesia (Berseri) Kota Cimahi diamana pada hari H pencoblosan akan ada TPS yang khusus menggunakan atribut hasil daur ulang sampah.
Sementara anggota KPU Kota Cimahi Yosi Sundansayah mengatakan, pihaknya melakukan kerjasama dengan Berseri. Alasannya dengan penggunaan alat peraga kampanye yang dipasang oleh para peserta pemilu nantinya akan menjadi sampah.
KPU Cimahi konsen menjadikan isu lingkungan ini sebagai salah satu tema dalam pelakasanaan Pemilu 14 Fberuari 2024 dengan mendaur ulang sampah APK tersebut menjadi rompi dan ikat pinggang yang nanti contohnya akan digunakan oleh anggota KPPS di TPS yang ada di Kelurahan Padasuka Cimahi.
Hasil daur ulang sampah APK dan almunium foil tersebut akan diuji coba disalah satu TPS Padasuka.
Sementara, salah seorang perwakilan partai politik, Asep Taryana selaku Ketua Partai Perindo mengatakan, simulasi yang dilakukan oleh KPU kota Cimahi merupakan terobosan yang luat biasa. Ini menandakan penyelenggara Pemilu konsen dan serius untuk mempersiapkan pelaksanaan Pemilu 2024 ini.
