Selasa, 19 Januari 2021 22:59

Gagal Direvitalisasi Tahun ini, Pedagang Pasar Cimindi: Pasar Sudah Tidak Layak Huni!

Penulis : Fery Bangkit 
pasar cimindi
pasar cimindi [limawaktu.id]

Limawaktu.id - Penantian panjang para pedagang untuk melihat Pasar Cimindi segera direvitalisasi kembali harus dijawab dengan kekecewaan. revitalisasi kembali tertunda, padahal mereka sudah menanti perbaikan tersebut sejak tahun 2015.

"Iya jelas kecewa. Saya sering ditanya pedagang lain soal revitalisasi pasar yang mereka keluhkan," ungkap Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Cimindi, Asep Rohendi saat ditemui, Selasa (19/1/2020).

Seperti diketahui, revitalisasi pasar tradisional yang terletak di Jalan Mahar Martanegara, Kota Cimahi itu tidak terlaksana tahun ini karena bantuan anggaran yang diajukan Pemkot Cimahi tidak diakomodir pemerintah pusat maupun Pemprov Jabar tahun ini.

Sebelum ada kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT), beber Asep, Wali Kota Cimahi nonaktif, Ajay Muhammad Priatna memberikan harapan bahwa revitalisasi akan dilaksanakan tahun ini. Namun setelah itu dirinya dan pedagang sangsi perbaikan bakal terlaksana dalam waktu dekat.

"Begitu pak wali OTT harapan hilang terkait revitalisasi pasar bakal terlaksana dalam waktu dekat ini. Prediksi saya mah paling cepat tahun 2022," bebernya.

Asep menerangkan, kondisi Pasar Cimindi kian memprihatinkan. Kios-kios dan hamparan lainnya sudah tidak laik. Bahkan saat hujan deras, air dari jalan umum kerap menggenangi area pasar.

Kondisi ini menurutnya menjadi salah satu pemicu menurunnya omset para pedagang, karena kenyamanan pasar menjadi semakin menurun. "Omset pedagang jadi turun 25 persen karena pasar sudah tidak laik. Selain pengaruh COVID-19 juga," terang Asep.

Asep dan pedagang lainnya berharap Pemkot Cimahi segera merevitalisasi Pasar Cimindi. Sebab jika terus dibiarkan, ia khawatir kondisi pasar malah akan semakin mengkhawatirkan.

"Sementara ini, kita juga ada pemeliharaan. Kita biasanya ada swadaya juga bersama pedagang," pungkasnya.

Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi, Teja Dahliawati mengungkapkan, ada sejumlah alasan sehingga pengajuan bantuan Pemkot Cimahi tidak diakomodir oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) maupun Pemprov Jabar.

Seperti desain pasar yang harus mengikuti prototype yang ditetapkan oleh Kemendag maupun Pemprov Jabar. Kemudian, pasar tradisional yang terletak di Jalan Mahar Martanegara itu  sudah pernah menyerap alokasi anggaran yang sama, yakni Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Sehingga tidak menjadi prioritas untuk dipenuhi. Itu di antaranya,” ujar Teja.

Sebetulnya, jika menggunakan anggaran dari APBD Kota Cimahi, revitalisasi Pasar Cimindi tak mesti menggunakan desain prototype dari Kemendag maupun Pemprov Jabar.

“Kalau dari APBD itu tidak mesti mengikuti prototype, sepenuhnya kabupaten/kota memiliki kewenangan,” jelasnya.

Tahun ini, kata Teja, pihaknya akan mencoba mengajukan kembali bantuan anggaran baik mellaui Kemendag maupun Pemprov Jabar. Pihaknya berharap kali ini bisa diakomidir sehingga tahun depan bisa dilakukan revitalisasi Pasar Cimindi.

“Akan kita coba ajukan kembali ke Kemendag melalui dana Tugas Pembantuan (TP) dan ke Pemprov Jabar. Semoba bisa diakomodir,” ujar Teja.

Berdasarkan Detail Engineering Design (DED) yang pernah dibuat tahun 2018, kebutuhan anggaran untuk merevitalisasi Pasar Cimindi mencapai sekitar Rp 23 miliar.

“Kalau berdasarkan DED yang pernah dibuat sekitar Rp 23 miliar,” tuturnya.

Baca Lainnya