Limawaktu.id - Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sri Puguh Budi Utami mengaku tidak mengetahui adanya pemberian tas mewah dari eks Kepala Lapas Sukamiskin Kelas I Bandung Wahid Husein.
Sebelumnya, dalam dakwaan jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi, Utami disebut menerima jatah tas mewah dari terdakwa Wahid Husein. Menurut penuntut umum, tas itu diterima Wahid dari terpidana suap Badan Keamanan Laut, Fahmi Darmawansyah.
Dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung, Utami yang menjadi saksi bagi terdakwa Wahid Husein, Fahmi Darmawansyah, Hendry Saputra, dan Andri Rahmat, Rabu (9/1), mengaku, tidak mengetahui adanya tas mewah jenis Louis Vuitton tersebut.
"Saya baru tahu setelah adanya pemeriksaan di KPK, (tas) dititipkan kepada Mulyana, sopir saya. Sampai dengan saya dipanggil sebagai saksi, tidak pernah dikasih tahu ada titipan," ujar Utami, di hadapan majelis hakim yang dipimpin Daryanto itu.
Dalam dakwaan jaksa, dikatakan tas tersebut diberikan pada Juli 2018 oleh Fahmi melalui Andri untuk Wahid melalui Hendry. Hingga diperiksa oleh KPK pada Agustus 2018, Utami menyatakan, tidak tahu menahu adanya titipan tas mewah tersebut. Dirinya kembali mengatakan, baru mengetahui mengenai tas itu saat diperiksa sebagai saksi di KPK.
"Saya selalu sampaikan kepada jajaran saya, termasuk sopir saya, untuk tidak menerima titipan dalam bentuk apapun," tukas dia.
Usai persidangan, Utami kembali menegaskan, jika dirinya belum pernah melihat tas yang disebut-sebut akan diberikan itu. Bahkan, dia baru melihat tas mewah itu saat diperlihatkan oleh jaksa di persidangan hari ini.
"Katanya untuk ulang tahun saya. Ulang tahun saya saja udah kapan tahu. Demi Allah, saya baru lihat tas itu ada di sini (persidangan)," tegas Utami. (*)
