Limawktu.id, - Dampak yang ditimbulkan akibat Pandemi Covid 19 tak hanya terjadi pada sektor kesehatan maupun ekonomi, namun sangat berpengaruh juga kepada meningkatnya angka pengangguran di Kota Cimahi. Bahkan, menurut data Badan Pusat Statistik Jawa Barat pada 2020, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Cimahi menempati tingkat kedua di Jawa Barat setelh Bogor, dengan angka 39 ribu orang atau sebesar 13,3%.
“Dampak Pandemi tersebut menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi Disnaker Kota Cimahi untuk mengentaskan angka pengangguran terbuka ini,” terang Kepala Dinas tenaga kerja Kota Cimahi Yanuar Taufik, Selasa (14/6/2022).
Mneurut dia, untuk menekan angka pengangguran terbuka tersebut, Disnaker Kota Cimahi mencoba melakukan terobosan dengan membuat program agar tingkat pengangguran terentaskan.
“Kami membuat program pelatihan-pelatihan dan bekerjasma dengan lembaga-lembaga pelatihan kerja yang sudah memiliki kerjasama dengan pihak-pihak tertentu," kata Yanuar.
Dikatakannya, belum lama ini Disnaker Cimahi melakukan pelatihan bahasa dan budaya Jepang sesuai dengan jumlah anggaran yang tersedia yaitu melatih 100 orang dan semuanya berhasil melaksanakan pelatihan sesuai dengan harapan.
Peserta pelatihan kemudian dikutsertakan dalam seleksi untuk bekerja magang di Jepang yang sebelumnya sudah ada kesepakatan dari pemerintah jepang melalui Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Cimahi.
Dia melanjutkan, pada tahun 2022, negara jepang sudah membuka lowongan tenaga kerja, sehingga hasil seleksi pelatihan sampai bulan juni 2022, Disnaker Cimahi sudah memberangkatkan 20 orang untuk magang di Jepang, sementara 31 orang dipekerjakan di beberapa perusahaan Jepang yang berada di Kota Cimahi.
“Kedepan, kami akan menyelenggaran pelatihan yang sama, namun kami akan lebih ketat lagi, yaitu mereka harus diseratai dengan persetujuan orang tuanya untuk bekerja di Jepang,” paparnya.
