Rabu, 19 Januari 2022 20:14

Dewan Minta Transparansi Pengelolaan Dana CSR

Penulis : Bubun Munawar
Ketua Fraksi PPP-PAN DPRD Kota Cimahi Agus Solihin menyanpaikan kata akhir fraksi di Rapat Paripurna DPRD Kota Cimahi, Rabu (19/1/2022)
Ketua Fraksi PPP-PAN DPRD Kota Cimahi Agus Solihin menyanpaikan kata akhir fraksi di Rapat Paripurna DPRD Kota Cimahi, Rabu (19/1/2022) [Limawaktu]

Limawaktu.id,- Anggota DPRD Kota Cimahi Agus Solihin meminta kepada pihak eksekutif untuk lebih transparan dalam hal penggunaan dana Corporate Social  Respobsibility (CSR), khususnya yang diberikan oleh Bak Jabar Bantaen (BJB) . Pasalnya hingga kini dirasakan masih kurang transparan.

“''Saya meminta agar dewan diberikan kemudahan dalam pelayanan Bank BJB, termasuk juga  transparansi mengenai dana CSR,” ungkapnya, saat menyampaikan kata akhir Fraksi PPP-PAN, Rabu (19/01/2022).

Agus menegaskan dia hanya ingin ada transparansi dalam pengelolaan Corporate Social Responsibility (CSR) yang selama ini dinilai kurang transparan.

''Kami  baru tahu dana CSR itu sebesar Rp 7,2 miliar. Tapi itu hanya untuk kelompok tertentu saja,' bebernya.

Dia mengatakan, fraksinya menyetujui raperda penyertaan modal ini untuk disahkan menjadi perda, dengan beberapa catatan. Salah satunya tidak mengganggu anggaran untuk program kegiatan yang prioritas serta harus mempertimbangkan kemampuan APBD Kota Cimahi mengingat Pemerintah Kota Cimahi masih menghadapi dampak dari situasi pandemic Covid 19.

''Penyertaan modal ini harus bisa meningkatkan pendapatan asli daerah, pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat serta menambah penyerapan tenaga kerja,' ucap Agus, usai rapat paripurna.

Pemkot Cimahi akan menyertakan modal kepafa Bank BJB senilai Rp9,7 Miliar. Hal itu harus dilakukan benar-benar didasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi yang transparan dan akuntabel.

Agus juga meminta supaya terdapat peningkatan fasilitas layanan kepada masyarakat sebagai nasabah bank.

''tahun-tahun sebelumnya sudah disertakan Rp 26 miliar kalau tidak salah. Kalau ditambah dengan sekarang yang Rp 9,7 miliar, total jadi Rp 35 miliaran,' sebutnya.

Baca Lainnya