Kamis, 29 Juli 2021 12:31

Data Capaian Vaksinasi Harus Sesuai Administrasi Dan Teritorial

Penulis : Iman
Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna
Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna [Instagram]

Limawaktu.id,- Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna menginstruksilan kewilayahan dapat mendata capaian vaksinasi Covid-19 yang telah dilakukan sesuai pendekatan administrasi dan teritotial.

Pendekatan administrasi berarti warga yang telah divaksin di satu wilayah merupakan warga yang memiliki KTP dan memang tinggal di wilayah tersebut. Sedangkan secara teritorial berarti warga yang kesehariannya beraktivitas di wilayah tersebut meski bukan warga dari wilayah tersebut.

"Data ini harus clear, karena berbicara vaksinasi tidak bisa bicara wilayah administrasi. Contoh di wilayah ini ada kampus, orang yang beraktivitas seperti mahasiswa, dosen, tenaga adminisyrasi sudah terdeteksi divaksin atau belum?," katanya saat paparan Progres Pelaksanaan Vaksinasi di Kantor Kecamatan Bandung Wetan, Kamis (29/7/2021).

"Karena mereka setiap hari ada di wilayah ini, bisa bahaya warga di sini sudah divaksin, bercampur dengan orang yang dari luar wilayah ini dan belum divaksin," ucapnya.

Menurut Ema, jumlah peserta dalam pelaksanaan vaksinasi massal yang ada di satu wilayah juga jangan dijadikan data yang termasuk capaian vaksinasi di wilayah tersebut.

"Vaksinasi massal yang sampai ribuan orang itu, datanya harus dimintakan mana yang memang warganya, mana yang bukan atau memang bekerja dan beraktivitas di wilayah itu," ucapnya.

"Dinas Kesehatan Kota Bandung juga harus membuat data seperti ini, bisa jadi targetnya bukan 1,9 juta, tapi 2,5 juta untuk Kota Bandung," lanjutnya.

Ema pun menyampaikan, ke depan bisa saja dengan kartu vaksinasi menjadi salah satu syarat dalam pelonggaran agar orang-orang dapat beraktivitas. Seperti masuk mal, restoran, transportasi, dan lain-lain.

"Di saat nanti dimensi kesehatan dan ekonomi didekatkan, kita bisa saja meniru di luar negeri, seperti Cina dan Amerika. Kita cari formulanya seperti apa," katanya.

Kendati demikian, Ia menegaskan, untuk saat ini harus fokus pada progress vaksinasi dan membuat formula terbaik agar masyarakat dapat disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.

Baca Lainnya