Sabtu, 8 Januari 2022 17:51

Dana Pembangunan Rutilahu 2021 Capai Rp670 Miliar

Penulis : Isnur
Rp600 Miliar untuk Pembangunan Rutilahu Telah Dilaksanakan
Rp600 Miliar untuk Pembangunan Rutilahu Telah Dilaksanakan [Iman Nurdin]

Sukabumi (limawaktu.id), --   Pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu) di Jawa Barat pada 2021 mencapai 38.290 unit. Pembangunan ini memakan biaya dari anggaran murni sebesar Rp670 miliar.

Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meski mengalami kontraksi ekonomi akibat covid-19, namun pihaknya tetap membangun rutilahu.

"Kita bersyukur, sudah pada tahun 2021 target rutilahu pertama 31500 unit dengan tota Rpl670 miliar.  Meski suasana masih Covid, tapi untuk rutilahu tidak mengalami refocusing, " kata  Ridwan Kamil dalam kunjungan kerja di Sukabumi, Sabtu (8/01/2022).

Pembangunan rutilahu teresebut, kata Ridwan Kamil, tersebar di 1.232 desa yang  di 27 kabupaten dan kota. Dalam pelaksanaanya  melibatkan total 114.870 tenaga kerja.

Dalam kunjungan kerjanya ke Sukabumi, Kang Emil kembali memberikan bantuan perbaikan rutilahu secara simbolis untuk lima daerah. Yakni Kota Sukabumi 610 unit senilai (Rp10,6 miliar), Kabupaten Sukabumi 2.386 unit (Rp41 miliar), Cianjur 420 unit (Rp 7 miliar), Kabupaten Bogor 1.100 unit (Rp 19 miliar), dan Kota Bogor 1.000 unit (Rp 17 miliar).

Naik 20juta/unit
Sementara itu,  Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Prov. Jawa Barat, Boy Iman Nugraha mengatakan, jika  dihitung sejak 2019 hingga 2021, pembangunan rutilahu di Jabar mencapai 55.000 unit.

Anggaran per rumah, kata Boy, mencapai Rp17, 5 juta per unit. Dana tersebut Rp300 rb administrasi BKM, Rp700ribu upah tukang, dan 16.5 juta untuk pembangunan.

Boy mengatakan, tahun ini diharapkan akan kenaikan nilai biaya pembangunan. Jika dihitung ideal mencapai 25 juta / unit.  "Namun setelah kami hitung naik menjadi Rp 20juta/unit, " imbuhnya.

Boy melanjutkan, hingga kini daerah yang paling banyak mendapatkan adalah warga miskin ekstrim. Warga tersebut tersebar di kabupaten Sukabumi, Karawang, Kuningan, dan Kabupaten Tasikmalaya.

"Meski tahun 2022 ini ada penurunan anggaran secara kuantitas, karena ekonomi masih mengalami kontraksi. Mudah-mudahan ekonomi stabil, ada perubahan di anggaran perubahan, " ujar Boy seraya menargetkan  pada 2023  akan terbangun 100ribu unit.

Baca Lainnya