Jumat, 11 Agustus 2023 11:21

Dakwah Para Wali Penuh Kesantunan Menjunjung Sikap Toleran dan Mudah Difahami

Penulis : Bubun Munawar
Wapres  K.H. Ma'ruf Amin menghadiri Haul Sunan Bonang, di Alun-alun Tuban, Kutorejo, Tuban, Jawa Timur , Kamis  (10/8/2023) malam
Wapres K.H. Ma'ruf Amin menghadiri Haul Sunan Bonang, di Alun-alun Tuban, Kutorejo, Tuban, Jawa Timur , Kamis (10/8/2023) malam [BPMI/Setwapres ]

Limawaktu.id, Tuban - Sejarah Islam di Nusantara telah mengukir kiprah Sunan Bonang sebagai salah satu Wali Songo yang menyebarkan ajaran Islam di Tanah Jawa pada abad ke-14 Masehi. Salah satu kunci keberhasilan dakwah Kesembilan wali tersebut diantaranya dengan menggunakan metode dakwah yang santun dan mudah difahami oleh masyarakat Indonesia.

“Kita juga bersyukur berterima kasih kepada beliau (Sunan Bonang) dan kepada para wali semua yang menyebarkan agama Islam di Indonesia ini di Jawa,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin ketika menghadiri Haul Sunan Bonang, di Alun-alun Tuban, Kutorejo, Tuban, Jawa Timur (Jatim), Kamis  (10/08/2023) malam.

Menurut Wapres, selain penuh kesantunan dan menjunjung sikap toleran, metode dakwah yang dilakukan oleh para wali mudah difahami oleh masyarakat Indonesia.

“Beliau berdakwahnya dengan cara yang santun, dengan cara yang baik, dengan cara yang toleran, menggunakan kalimat-kalimat yang santun, menggunakan kalimat-kalimat yang baik (qaulan ma'rufun), menggunakan kalimat-kalimat yang mulia (qaulan kariman), menggunakan kalimat yang lurus, dengan cara yang dimengerti oleh orang," ungkap Wapres.

“Inilah ajaran-ajaran beliau itu. Karena itu mari kita umat Islam melanjutkan ajaran ini, ajaran yang baik, yang membawa kemaslahatan," tambahnya.

Berkat para wali pula, sebut Wapres, masyarakat Indonesia memahami konsep toleransi. Bahkan, Indonesia dikenal dunia dengan konsep tersebut.

“Alhamdulillah, karena itu kita bersyukur berkat tuntunan wali itu, Indonesia, kita orang Indonesia paling dikenal oleh dunia sebagai bangsa yang paling toleran di dunia. Sekarang ini sedang dibangun kehidupan yang toleran di antara umat manusia, bagaimana membangun kehidupan yang toleran tidak bermusuhan di dunia. Oleh karena itu mereka katakan ternyata yang paling toleran di dunia itu orang Indonesia,” jelas Wapres. 

Lebih jauh Wapres mengungkapkan bahwa beberapa waktu yang lalu perwakilan Majelis Hukama Al Muslimin yang berpusat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, datang menemuinya karena mereka ingin belajar toleransi.

“Mereka datang ke tempat saya mengatakan kepada saya, "saya datang ke Indonesia, saya ingin belajar dari Indonesia karena Indonesia adalah negara yang paling toleran di dunia, dan saya datang ke sini bukan untuk mengajari orang Indonesia tetapi ingin belajar dari Indonesia tentang toleransi",” terang Wapres.

Lebih dari itu, Wapres menambahkan, Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Al Muslimin Sultan Faisal Al-Rumaithi mengatakan bahwa sudah waktunya Bahasa Arab diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, bukan sebaliknya. 

“Karena banyak nilai-nilai luhur, nilai-nilai yang baik, nilai-nilai yang toleran yang diajarkan dan dipraktikkan di Indonesia sehingga Indonesia menjadi negara yang paling toleran di dunia,” ujarnya.

Wapres mencatat, ajaran-ajaran para wali tersebut masih dipraktikkan oleh masyarakat Indonesia karena ketakwaan mereka. Bahkan lebih dari itu, meskipun mereka kini telah wafat, tetap memberikan keberkahan bagi mereka yang hidup. Sebab Allah menjanjikan kepada mereka orang-orang yang beriman dan bertakwa dalam arti yang sesungguhnya, ada kabar gembira di dunia maupun juga di akhirat.

“Jadi [di] dunianya beliau ini para wali itu diberi kegembiraan dengan dicintai oleh manusia dan disebut-sebut tentang kebaikan mereka. Oleh karena itu walaupun beliau-beliau sudah wafat, termasuk Sunan Bonang sudah wafat tapi orang selalu mencintainya. Karena itu tiap haul banyak orang datang dari mana-mana bukan hanya dari Tuban tapi juga dari berbagai daerah. Bukan saja di waktu hidupnya, tetapi juga pada waktu wafatnya,” urai Wapres.

“Semoga kita semua dan saya mendapatkan keberkahan dari beliau khususnya Sunan Bonang dan para wali sekalian. Aamiin ya robbal ‘aalamin,” harapnya.

Pada kesempatan tersebut, Wapres juga mengajak umat Islam untuk turut serta dalam pembangunan bangsa sebagai wujud cinta kepada tanah air, sebagaimana yang diajarkan oleh para ulama terdahulu.

“Para ulama mengajarkan kepada kita bahwasanya hubbul wathan minal iman, cinta tanah air termasuk daripada iman. Karena itu para ulama dan para wali dulu membela negara ini dari penjajahan, dan kewajiban kita adalah menjaga negara ini dengan mensukseskannya, yaitu berhasilnya pembangunan nasional menuju Indonesia yang sejahtera dan maju," pungkasnya.

Hadir dalam acara ini, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, Bupati Tuban Halindra Farizky, Pengasuh Ponpes Bahrul Huda K.H. Fathul Huda, Forkopimda Tuban, serta para ulama se-Tuban.

Sementara, Wapres didampingi Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, Robikin Emhas, dan Zumrotul Mukaffa, serta Tim Ahli Wapres Johan Tedja dan Farhat Brachma.

Baca Lainnya