Rabu, 30 September 2020 18:54

Budidaya Jamur Tiram Ternyata Menguntungkan Meski Pandemi Covid-19, Contohnya ada di Cimahi

Penulis : Fery Bangkit 
Dante Putratama pengusaha jamur tiram
Dante Putratama pengusaha jamur tiram [Foto Istimewa]

Cimahi - Berbekal ilmu budidaya jamur tiram yang baik, Dante Putratama tetap bisa eksis membudidayakan jenis sayuran tersebut ditengah pandemi Covid-19 atau virus korona.

Uniknya, budidaya jamur tiram milenial berusia 26 tahun itu dilakukan di garasi rumahnya di Jalan Nusantara IV Kompleks Kavling IPTN, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.

Dari usaha tersebut, lulusan Universitas Pasundan Bandung itu mulai meraup pundi-pundi rupiah. Jamur tiram tersebut dipasarkan melalui daring atau online. Peminatnya masih berkisar di wilayah Bandung Raya.

Dante Putratama pengusaha jamur tiram

Saat ditemui pada Rabu (30/9/2020), Dante mengaku memulai budidaya jamur tiram sejak April 2020, atau saat virus korona mulai mewabah. Ia memanfaatkan garasi berukuran 3x2 meter untuk membudidayakan jamur tersebut.

"Sebelumnya belajar dulu sejak Januari 2020, terus karena merasa sudah ada bekal ilmu ya sudah mulai usaha ini," kata Dante.

Memulai usaha saat pandemi Covid-19 ini mungkin bukan pilihan terbaik. Namun saat itu Dante memiliki keyakinan budidaya jamur tiram memiliki prospek yang bagus dan menjanjikan.

Ia berpikiran bisnis jamur tiram konsep perputaran uangnya cukup cepat dan bisa tumbuh setiap hari.

"Jamur ini kan memang tumbuhnya setiap hari. Terus perputaran uangnya cepat dan sasarannya masuk ke kalangan menengah ke bawah," ungkap Dante.

Awal memulai bisnis tersebut, Dante harus mengeluarkan modal hingga Rp 4 juta untuk berbagai kebutuhan budidaya jamur tiram. Seperti pembuatan rak, baglog, media tanam dan berbagai kebutuhan tanam lainnya.

Modal awal yang dikeluarkan Dante pun sudah kembali seiring tingginya minat masyarakat untuk memesan jamur tiram darinya. Dalam sehari, tercatat ada 5-8 orang yang memesan. Keuntungan bersihnya mencapai Rp 1 juta per bulan.

"Pesennya ada yang 1/5 kg, ada yang 1 kg. Kalau harganya 1/5 dikasih Rp 8 ribu, untuk 1 kg Rp 15 ribu. Sehari rata-rata 7 kg yang kejual," terangnya.

Dalam sekali panen dari satu baglog atau media tanam, jamur tiram yang dihasilkan rata-rata 1/5 kilorgram sampai 1 kilogram.

"Kalau dari awal budidaya, totalnya yang sudah dipanen 70-75 kg," kata Dante.

Karena dirasa menjanjikan, rencananya ia akan mengembangkan budidaya jamur tiramnya. Dante dibantu temannya sudah mengincar lahan di dekat rumahnya.

"Iya harus dikembangkan. Tapi yang di garasi ini akan tetap ada karena kan ini ciri khasnya," tukasnya. 

Baca Lainnya