Rabu, 28 September 2022 16:49

Berhasil Tingkatkan Layanan Kesehatan, Jabar Lanjutkan PUSPA

Penulis : Iman Nurdin
Dianggap sukses meningkatkan pelayanan kesehatan, Provinsi Jabar lanjutkan program PUSPA
Dianggap sukses meningkatkan pelayanan kesehatan, Provinsi Jabar lanjutkan program PUSPA [Istimewa]

Bandung (limawaktu.id),- Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melanjutkan program Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA) sebagai salah satu hasil inovasi layanan di bidang kesehatan. Layanan ini terkait penguatan puskesmas dalam meningkatkan penanggulangan Covid-19, peningkatan vaksinasi dan pencapaian SPM kabupaten/kota terutama pada pelayanan kesehatan pada hipertensi sesuai standar, diabetes melitus, dan meningkatkan status gizi pada anak.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama. "Jadi lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya," kata Emil, Rabu (28/9).

Sejak pandemi Covid-19 yang dinyatakan sejak 2020 lalu, sampai saat ini pandemi itu masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah yang berkolaborasi dengan semua unsur di masyarakat dalam pengendalian penyebaran Covid-19.

"Puskesmas berperan penting dalam upaya penanggulangan Covid-19 melalui kegiatan testing, tracing dan treatment (3T) serta pelaksanaan program vaksinasi Covid-19," katanya. Ini diperkuat hasil survei yang dilakukan oleh Cisdi pada 647 Puskesmas menunjukkan bahwa 45% di antaranya belum mendapatkan pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi covid-19.

Selain itu, lebih dari 50% Puskesmas hanya memiliki satu tenaga promosi kesehatan dan tidak terdapat tenaga epidemiolog yang merupakan tenaga penting dalam penanggulangan wabah.

"Keterbatasan fasilitas diagnostik dan alat pelindung diri menjadi hambatan dalam menemukan dan melacak kasus. Sejumlah 50% Puskesmas hanya mendapat kuota tes paling banyak 50 per hari. Lebih dari 80% puskesmas hanya melakukan pelacakan ke 0-10 kontak untuk setiap kasus positif yang ditemukan," katanya.

Oeh karena itu, menurutnya Provinsi Jawa Barat memiliki komitmen yang sangat tinggi dalam percepatan penanggulangan wabah Covid-19 dengan menetapkan key performance indicator (KPI) untuk mengetahui aspek proses dan enabling factors. Intervensi dan pemantauan yang menyeluruh dapat membantu pemerintah Jawa Barat merespon dengan cepat dan tepat sasaran.

"Merespon itu, kami memiliki komitmen tinggi dalam penanggulangan Covid-19 bekerjasama dengan CISDI menggagas program Puskesmas Terpadu dan Juara PUSPA pada tahun 2021. PUSPA adalah inovasi untuk memperkuat peran Puskesmas sebagai benteng pertahanan kesehatan," katanya.

Dia menyebut, Puspa merupakan inovasi dan komitmen Jabar untuk program penguatan di Puskesmas sekaligus melaksanakan arahan presiden terkait aktivasi puskesmas, fasilitas kesehatan terdekat dengan masyarakat, sebagai simpul penanganan pandemi global Covid-19.

"Puspa menjadikan puskesmas pusat pencarian dan penelusuran kasus Covid-19, pemantauan dan penanganan kasus Covid-19, pusat informasi dan data berkualitas, serta penggerak kolaborasi,” katanya.

Tujuan program ini, lanjut Emil, diadakan untuk memberikan penguatan terhadap Puskesmas dalam melaksanakan adaptasi pelayanan kesehatan sesuai dengan kondisi terkini pandemi Covid-19 dan memperkuat upaya deteksi kasus, pelacakan, isolasi, edukasi, publik, terkait 3M, menyiapkan vaksinasi hingga pemenuhan layanan esensial. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan surveilans tenaga kesehatan di puskesmas dalam melakukan penyelidikan, pengujian dan pengelolaan kasus Covid-19 sesuai dengan standar pemerintah, meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan di Puskesmas dalam melakukan modifikasi layanan vaksinasi Covid-19.

Merekrut 500 tenaga kesehatan yang terdiri dari 300 orang tenaga baru terbuka untuk publik, dan 200 penguatan tenaga eksisting di Puskesmas yang ditunjuk sebagai field officer dan akan ditugaskan di 100 puskesmas di 12 Kota/Kabupaten di Jawa Barat.


Setelah sukses pada 2021 lalu, PUSPA 2022 kembali dicanangkan di Kota Depok, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon.

Keberhasilan program yang dicanangkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tergambar saat pandemi Covid-19 tahun 2021 melalui layanan kesehatan esensial di 100 Puskesmas yakni di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, Kabupaten Sumedang, Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Cimahi, Kota Depok dan Kota Tasikmalaya. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi mengatakan, PUSPA hadir untuk menjawab tantangan dan masalah kesehatan melalui respon cepat dan langsung layanan vaksinasi Covid-19 pada usia rentan, promosi kesehatan dan pemulihan layanan terutama penanganan dari penyakit tidak menular dan peningkatan status gizi balita.

"Selain Covid-19, tahun ini tambahannya adalah pemulihan layanan dasar (SPM) dalam hal ini layanan esensial DM, Hipertensi dan Gizi ke arah stunting," kata Nina. Di antara indikator keberhasilan PUSPA 2021, antara lain saat terjadi lonjakan kasus pandemi Covid-19.

"Pada periode 21 Juni - 18 Juli 2021, 93% Puskesmas di 12 kota/kabupaten tersebut mampu melakukan tes 1/1000 penduduk per minggu. PUSPA hadir untuk mendorong akses layanan pandemi Covid-19 yang lebih gesit bagi 7,2 juta orang," katanya.

Kemudian koordinasi pesan dan aktivitas di berbagai saluran komunikasi yang konsisten menjangkau berbagai lapisan masyarakat tanpa kecuali, ini efektif mendorong perubahan perilaku.

Persentase kepatuhan 3M di tempat umum berisiko menjadi 84,8 % dan angka ini melampaui target awal sebesar 80%. RDT antigen setidaknya 5 hari dalam seminggu di Puskesmas, Posyandu dan Posbindu mempermudah masyarakat mengakses tes Covid-19 dan menurunkan keengganan masyarakat untuk dites saat bergejala Influenza Like Ilnes (ILI).

"55 % dari 100 Puskesmas PUSPA mencapai rata-rata rasio test di 1.74 per 1000 penduduk 7 hari terakhir. Mampu melacak minimal 15 Kontak Erat dari Seluruh Pasien Covid-19 Dalam 72 Jam tidak mustahil dilakukan," kata Nina.

Baca Lainnya