Limawaktu.id - Banjir yang menerjang wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada awal tahun 2020 menghambat usaha supplier (pemasok) sayuran dari Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Pasalnya, mereka terpaksa harus menunda pengiriman sayuran karena jalur pendistribusiannya sempat terputus. Hal itu jelas akan menimbulkan kerugian secara materil.
Dadan Kartiwa, salah seorang supplier yang biasa memasok sayuran ke ibukota mengatakan, banjir Jabodetabek sangat berdampak pada usahanya. Sebab, hasil pertanian di Lembang sebagian besar dipasok untuk kebutuhan wilayah Jabodetabek.
"Berdampak sekali, jadwalnya saya biasa ngirim hari Jumat (3/1) tapi terpaksa diundur jadi Senin kemarin karena banjir," kata Dadan, (9/1/2020).
Soal kerugian, ia mengaku masih dihitung. Namun untungnya pihak penerima sudah mengerti dengan kondisi yang terjadi di lapangan.
"Untuk kerugian materi pasti ada karena sayuran jadi layu, busuk. Jenis sayuran seperti brokoli, wortel dan lainnya kan enggak bisa distok. Akhirnya kita buang atau dikasihkan ke tetangga," ucapnya.
Meski banyak supplier sayuran menunda pengiriman ke ibukota, menurut dia, masih ada supplier yang tetap nekat mengirimkan barang dengan risiko menempuh perjalanan yang lebih lama.
"Rekan saya sesama supplier terpaksa menerobos banjir di tol dengan waktu tempuh perjalanan hingga 13 jam. Untungnya, kalau saya sudah diberi tahu sama yang menerima barang di sana (Jakarta) agar pengirimannya ditunda hingga banjir surut," ungkapnya.
Dadan menuturkan, dalam seminggu sekali pihaknya rutin mengirimkan berbagai jenis sayuran dengan kualitas yang baik dan segar ke pasar dan hotel di Bekasi dan Slipi Jakarta.
"Untuk sekali pengiriman ke wilayah Jabodetabek biasanya hingga 1 kuintal sayuran berbagai jenis. Mudah-mudahan ke depan cuaca di ibukota terus normal," pungkasnya.
