Limawaktu.id, Riau - Banjir masih menggenang beberapa wilayah Provinsi Riau. Potensi bahaya banjir susulan masih berpeluang terjadi sepekan ke depan. Mengantisipasi dampak bencana ini, BNPB akan melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Hal tersebut disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, mengatakan, Operasi TMC bertujuan untuk mengurangi dampak yang lebih luas akibat banjir. Menurut prakiraan cuaca, Suharyanto mengatakan, hujan lebat akan berpotensi terjadi pada tiga hari hingga seminggu ke depan di wilayah Riau.
“Operasi ini akan menyasar pada wilayah-wilayah yang masih terendam. Ini dikarenakan kawasan terdampak itu mengakibatkan dampak ekonomi yang besar. Hal tersebut juga akan meminta masukan dari gubernur dan BMKG,” kata Suharyanto, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/1/2024).
Mneurut dia, saat bertemu Bupati Pelalawan, gas di sana harganya meningkat tajam karena pasokan terganggu.
Bbeerapa waktu lalu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M. didampingi Pj Gubernur Riau, perwakilan Komisi VIII dan Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB melakukan pemantauan banjir melalui udara untuk melihat kondisi terkini wilayah Pelalawan dan Indragiri Hulu (Inhu).
Kepala BNPB menyempatkan untuk mendarat di Kecamatan Rengat, Inhu, untuk bertemu dengan warga terdampak di pos pengungsian Danau Raja. Di situ Suharyanto membagikan bantuan simbolis BNPB.
Suharyanto mengatakan, sampai hari ini masih ribuan masyarakat yang mengungsi. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau per Rabu (17/1) total warga mengungsi berjumlah 2.523 KK (9.930 jiwa). Pengungsian tersebar di enam kabupaten, yaitu Pelalawan, Rokan Hilir, Inhu, Dumai, Bengkalis dan Siak.
Dari pantauan udara, Suharyanto melihat dampak banjir juga mengakibatkan terganggunya akses jalan penghubung provinsi mulai dari Sumatra Utara, Sumatra Barat sampai ke Provinsi Riau, ada yang tergenang air. Menurutnya, ini membutuhkan penanganan secara komprehensif.
BNPB memberi bantuan pangan dan non-pangan kepada pemerintah daerah di tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Selain bantuan tersebut, BNPB memberikan dana siap pakai (DSP) untuk 10 wilayah kabupaten/kota sebesar Rp250 juta, sedangkan Provinsi Riau Rp350 juta.
Sementara itu, bantuan pangan dan non-pangan yang diberikan BNPB berupa makanan siap saji 500 paket, sembako 500 paket, selimut 500 buah, matras 500 buah, hygiene kits 500 paket, sabun cair 500 botol, tower lamp 5 unit, pompa alcon 5 unit, tenda keluarga 4 unit, tenda pengungsi 2 unit, genset 2 unit, perahu dan mesin 2 unit,