Limawaktu.id,- Tahun 2020, angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Purwakarta mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2019 lalu, terdapat 24 kasus kematian ibu atau AKI, kasus tersebut meningkat menjadi 33 kasus di tahun 2020.
Hal itu diungkapkan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, usai Rapat Evaluasi Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten Purwakarta, Kamis (18/2/2021).
Menurutnya, Kasus kematian bayi atau AKB di Purwakarta mengalami penurunan. Tahun 2019 terdapat 77 kasus kematian bayi, lalu turun menjadi 72 kasus pada tahun 2020. Kasus kematian ibu dan bayi ini secara tidak langsung, disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya keterbatasan tenaga kesehatan pada sarana pelayanan dasar, fasilitas kesehatan, pengetahuan masyarakat, serta dukungan dari berbagai sektor dalam menangani kasus kematian ibu dan bayi ini.
Sebagai upaya Pemerintah dalam menekan AKI dan AKB di Kabupaten Purwakarta, pihaknya mengeluarkan Keputusan Bupati No. 054.05/Kep.637. Bappelitbangda/2020 tentang Penetapan Percepatan AKI dan AKB Terintegrasi di Kabupaten Purwakarta, serta Keputusan Bupati No.054.05/Kep.642 tentang Pembentukan Tim Penurunan AKI dan AKB Terintegrasi di Kabupaten Purwakarta.
“Selain itu, upaya lainnya dalam menekan AKI dan AKB di Purwakarta yaitu dengan membangun Saung Ambu sebagai pelayanan dasar kesehatan masyarakat yang berada di desa-desa yang jaraknya jauh dari Puskesmas.
Tak hanya itu, Pemkab Purwakrta juga membangun gedung PONED, atau Pelayanan Obstrectic Neonatal Emergensi Dasar di beberapa Puskesmas. Dengan begitu, semua pihak bisa bersinergi dengan baik dalam menangani kasus kematian ibu dan bayi ini.
Terdapat beberapa kecamatan di Kabupaten Purwakarta yang AKI nya tinggi yaitu Kecamatan Purwakarta, Kecamatan Bungursari, Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Darangdan. Selain itu, terdapat beberapa Kecamatan di Kabupaten Purwakarta yang memiliki AKB nya tinggi yaitu Kecamatan Darangdan, Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Plered dan Kecamatan Kiarapedes.
Anne berharap ntuk ke depannya agar bisa di evaluasi oleh masing-masing Puskesmas terkait permasalahan ini, sehingga AKI dan AKB ini dapat dibantu dan diatasi oleh Pemerintah Daerah.
“Harapan kami kedepannya angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Purwakarta bisa berkurang,” harapnya.