Limawaktu.id - Kepala Unit I PJR Dirlantas Polda Jabar Iptu Otong Rustandi menyebutkan, sejak Januari 2019 sudah ada 3 ribu peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi di ruas Tol Cipularang. Penyebabnya adalah Over Load dan Over Dimensi (ODOL).
"Dari data sejak Januari ada sekitar 3 ribu mobil. Kita cek 55 persen itu melanggar dimensi, 45 melanggar beban jadi over load," terangnya saat ditemui disela-sela pemeriksaan kendaraan di Ruas Tol Purbaleunyi KM 120, Kamis (12/9/2019).
Untuk meminimalisir kecelakaan lanjutan, kata dia, pihakny bakal memasang alat Weight In Motion (WIM) atau pengukur bobot kendaraan dalam keadaan bergerak di ruas Jalan Tol Cipularang. Khususnya di KM 120 sebelum kendaraan lewat dan melintas di KM 90 sampai KM 97 yang dikenal rawan kecelakaan.
"Kalau penimbangan hanya diarahkan ke Pos Jasa Marga saja, waktunya akan lama dan tidak semua kendaraan terpantau. Kalau di bawah jembatan semua kendaraan bisa ditimbang beratnya, nanti ada sensor yang berbunyi," ujarnya.
Jika ada kendaraan yang melebihi bobot yang ditentukan, maka akan ditindak dengan diberikan penilangan dan dikeluarkan di Gerbang Tol Cikamuning."Seperti yang sekarang ditindak, kita langsung arahkan untuk keluar di Cikamuning. Jadi dilarang lewat ke Cipularang," ungkapnya.