Rabu, 29 Januari 2020 14:20

800 Ribu Lebih Masyarakat Derita TBC, Jokowi:TOS TBC!

Presiden Jokowi saat Peresmian gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC 2030  di Cimahi Techno Park (CTP) Jalan Raya Baros Kota Cimahi
Presiden Jokowi saat Peresmian gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC 2030 di Cimahi Techno Park (CTP) Jalan Raya Baros Kota Cimahi [Fery Bangkit]

Limawaktu.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, sedikitnya 842 ribu masyarakat Indonesia terpapar bakteri Tuberculosis (TBC). Sebanyak 23 ribu di antaranya masuk kategori TBC Resisten Obat (RO).

Khusus di Kota Cimahi, penemuan kasus TBC mencapai 2.517 kasus dan terduga TBC sebanyak 6.880 kasus. TBC yang masuk kategori TB Multidrug-Resistant (MDR) sebanyak 63 kasus.

Masih banyaknya kasus TBC di Indonesia, termasuk di Kota Cimahi itu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Terbaru, pemerintah membuat gerakan yang dinamakan ‘Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC 2030’.

Peresmian gerakan itu dilakukan di Cimahi Techno Park (CTP), Jalan Raya Baros, Kota Cimahi pada Rabu (29/1/20220) yang dihadiri langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo

Presiden RI Jokowi dodo saat kunjungan di Puskesmas Cimahi Selatan

Peresmian itu dihadiri lebih dari 800 perwakilan kementerian/lembaga, para gubernur, bupati, wali kota, sektor swasta, serta anggota masyarakat. Momentum ini bertujuan untuk mendorong respon terhadap TBC di nasional dan daerah yang berlandaskan pendekatan lintas sektor.

Presiden Joko Widodo menegaskan, masyarakat yang menderita TBC di Indonesia masih banyak, sehingga harus terus-menerus dilakukan penanganan dengan melibatkan semua stakeholder terkait.

"TOS (Temukan Obati Sembuh). Urusan TBC penting sekali, harus terus konsisten, masif sehingga penurunan sesuai target itu bisa kita laksanakan," kata Jokowi.

Dikatakannya, masyarakat yang terpapar virus TBC harus ditemukan sehingga bisa segera dilakukan penanganan. Pemerintah, kata Jokowi, sudah menyediakan obat gratis di seluruh Puskesmas.

"Pengobatan gratis disediakan oleh pemerintah di semua Puskesmas dan rumah sakit. TBC itu bisa sembuh, hanya harus berobat terus dalam jangka 6 bulan," jelasnya.

Namun yang terpenting saat ini, kata Jokowi, adalah upaya pencegahan agar tidak semakin banyak masyarakat yang terdeteksi TBC. Salah satu upayanya adalah dengan penyediaan insfratuktur yang sehat.

Dari mulai penyediaan rumah yang sehat, drainasenya berfungsi, pengelolaan sampah hingga penyediaan air bersih. "Itu juga menjadi hal penting. Fokusnya bukan hanya pengobatan, tapi pencegaahan penyakit lebih diperlukan," tegas Jokowi.

Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto menambahkan, penularan TBC adalah permasalahan yang pasang surut di Indonesia dan dampaknya tidak hanya menyakut kesehatan, tetapi juga produktifitas.

"Mereka yang usia produktif merupakan proporsi terbesar dari seluruh kasus TBC yang ada di Indonesia. Pemberantasan TBC menjadi prioritas pembangunan kesehatan selain menurunkan AKI/AKB, Stunting, dan JKN," ujarnya.

Baca Lainnya