Kamis, 12 Maret 2020 13:16

5 Warga Pasirkaliki Terpapar Virus DBD, ini Cara Mudah Menangkal Kasus Tersebut!

Petugas saat melakukan pengasapan atau fogging
Petugas saat melakukan pengasapan atau fogging [Fery Bangkit]

Limawaktu.id - Selain virus corona (Covid-19), Demam Berdarah Dangue (DBD) benar-benar harus diwaspadai. Terbaru, lima orang warga Kompleks Cimindi Raya, RT 05/13, Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.

Kelima orang tersebut kini tengah dirawat di rumah sakit swasta Kota Cimahi. Dua pasien masih balita, sementara 3 pasien lainnya usia 23-25 tahun.

"Betul ada lima orang yang kena DBD. Sekarang masih dirawat, tapi alhamdulillah sudah stabil. Katanya sudah boleh pulang sebentar lagi," ujar Ketua PKK RW 13, Iin Sutaryani saat ditemui, Kamis (12/3/2020).

Khawatir ada warga lain yang terjangkit DBD, ia dan pengurus RW lalu meminta untuk dilakukan pengasapan atau fogging memberantas jentik dan nyamuk-nyamuk aedes aegepty.

Petugas saat melakukan pengasapan atau fogging

"Kita laporan ke puskesmas karena khawatir ada warga lain yang terkena DBD. Akhirnya minta fogging dan disetujui sama puskesmas. Tadi fogging ke rumah-rumah warga dan tempat-tempat yang berpotensi jadi sarang jentik dan nyamuk," katanya.

Menurut Iin, berdasarkan laporan juru Pemantau Jentik (Jumantik) di lingkungannya, dari 20 rumah warga, 6 diantaranya memiliki saran jentik nyamuk di halaman rumah.

"Justru di komplek ini sarang nyamuknya di halaman, seperti di pot bunga dan di kolam-kolam ikan. Kalau di dalam rumah, seperti di bak mandi itu aman. Jadi tadi halaman jadi sasaran utama fogging," jelasnya.

Rencananya, fogging tidak hanya dilaksanakan kali ini saja. Namun akan dilaksanakan juga minggu depan. "Sudah diajukan lagi untuk fogging, katanya minggu depan ada lagi. Sekarang memantau dulu hasil setelah fogging sekarang sambil mengimbau warga rajin bersih-bersih," tandasnya.

Sebelummya, Kepala Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Romi Abdurakhman mengatakan, kasus DBD yang tercatat ada 80 masyarakat Kota Cimahi. Rinciannya, Februari 48 orang dan Maret 32 orang.

Jumlah tersebut menurunt tajam dibandingkan tahun lalu pada bulan yang sama. Saat itu kasus DBD positif mencapai 567 kasus. "Memang turun dibandingkan tahun kemarin. Kita dapat laporannya satu pintu dari Puskesmas se-Kota Cimahi," kata.

Menurut Romi, turunnya kasus DBD di Kota Cimahi disebabkan beberapa faktor. Seperti faktor cuaca dan imunitas tubuh. Tahun lalu, bisa jadi imunitas tubuh tidak berhasil melawan dan membasi virus dangue yang masuk, sehingga virus akan merangsang sistem imunitas sampai tubuh pasien menjadi imunopatogenesis.

Imunopatogenesis adalah kacaunya sistem imunitas yang terjadi pada irang yang digigit nyamuk perantara virus dangue. "Bisa faktor cuaca. Kemudian faktor imunitas. Cuaca enggak terlalu ngaruh banyak, pengaruh tingginya dari imunitas," jelasnya.

Sama seperti yang dianjurkan Ars, menurut Romi hal yang paling ampuh adalah dengan menggalakan PSN 3 M plus secara terus menerus, yang dilakukan oleh Puskesmas dan kelurahan. "Kalau ada laporan kita tindaklanjuti tergantung kasus. Kalau butuh fogging, kita lakukan tergantung hasil identifikasi di lapangan," pungkasnya.

Baca Lainnya