Limawaktu.id,- Keberadaan para Pedagang atribut TNI didepan Rumah Sakit Dustira yang terdampak pembangunan Underpass Sriwijaya sebagian besar masih bertahan dan belum direlokasi menyusl dimulainya pembangunan proyek tersebut.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi Dadan Darmwan menyebutkan puluhan pedagang tersebut belum pindah dari lokasi semula.
“Bberapa hari lalu saya tanya pihak Cimall, mereka belum pindah katanya,’ terang Dadan, saat dihubungi, Jum’at (27/8/2021).
Menurut dia, pihaknya hanya memfasilitasi saja, dan hal tersebut sudah dikoordinasikan ke pihak Cimall, relokasinya tergantung pilihan mereka mau kemana pindah nya.
“Kami juga menawarkan kepada mereka untuk menempati kios di Pasar Atas dan Pasar Cimindi,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi akan merelokasi 34 pedagang yang kena dampak dari pembangunan Underpass Sriwijaya-Dustira. Mereka adalah yang berjualan baju-baju tentara, makanan burung, toko alat tulis dan lain-lainnya.
Kepala Bidang Perdagangan Disdagkoperin Kota Cimahi, Sri Wahyuni mengatakan, sebelum pembangunan dimulai ia mengikuti rapat dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cimahi untuk membahas 34 pedagang yang terdampak akibat pembangunan Underpass Sriwijaya-Dustira. Ia menawarkan 3 tempat yakni Pasar Atas Baru, Pasar Cimindi, dan Cimahi Mall.
“Dari 34 pedagang kena dampak akibat pembangunan Underpass Sriwijaya-Dustira. Saya sudah memfasilitasi karena sebelumnya mereka sudah ditawari pindah ke Pasar Atas Baru, Pasar Cimindi, dan Cimahi Mall,” katanya.
Para pedagang memilih di Cimall (Cimahi Mall), pihaknya melakukan pendekatan pada pihak Cimall dan saya minta sedemikian rupa supaya mudah dan murah. Pihaknya akan membantu promosi dengan pihak Cimahi Mall karena Kota Cimahi di dominasi sebagai Kota Tentara.