Kamis, 6 Agustus 2020 13:16

27 SMA/SMK di Bandung Barat Bakal Belajar Tatap Muka, Berikut Syarat-syaratnya

Penulis : Fery Bangkit 
aktivitas belajar di sekolah saat pandemi covid-19.
aktivitas belajar di sekolah saat pandemi covid-19. [Net]

Bandung Barat - Empat kecamatan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) siap menjalankan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka mulai 18 Agustus mendatang. Empat kecamatan tersebut masuk zona hijau penyebaran virus korona atau Covid-19

Keempat kecamatan tersebut adalah Kecamatan Cipendeuy, Sindangkerta, Rongga dan Gununghalu. Tercatat ada 27 SMA dan SMK sederajat yang ada di empat kecamatan tersebut.

Kepala Kantor Cabang Dinas pendidikan (KCD) Jawa Barat Wilayah VI, Ester Miori Dewayani mengatakan, saat ini kesiapan protokol kesehatan baik fasilitas maupun teknis tengah dikebut. Kesiapan handsanitizer, tempat cuci tangan, dan kapasitas kelas sedang dimatangkan.

"Kesiapan saat ini sedang terus dikebut. Dalam satu minggu ini kami sedang maraton, kita juga rencananya bakal melakukan simulasi," kata Ester, Kamis (6/8/2020).

Meski ditargetkan berjalan mulai 18 Agustus, pembelajaran tatap muka wajib memenuhi beberapa persyaratan yang ketat. Sekolah tidak hanya cukup berpegangan pada status daerah yang berada di zona hijau, kesiapan tenaga pengajar dan fasilitas belajar juga harus terpenuhi.

"Kalau pun benar masuk zona hijau, SMA/SMK itu tidak bisa langsung membuka pendidikan tatap muka, kita harus lapor ke satgas Covid-19 wilayah karena para guru yang mengajar usianya maksimal 45 tahun dan sudah melakukan tes bebas Covid-19," jelasnya.

Beberapa hal yang juga harus diperhatikan oleh sekolah yakni desain ruang kelas yang jumlah siswanya maksimal 13 orang. Selain itu, meja siswa juga bakal dilengkapi penghalang untuk mencegah adanya penularan.

"Kita juga harus melakukan setting ulang ruangan kelas, siswa dan guru harus memakai masker, face shield, dan meja dilengkapi penghalang plastik transparan," kata Ester.

Ester menambahkan, sekolah juga harus memastikan berjalannya sistem giliran atau sif berjalan untuk mengurangi padatnya kerumunan. Bisa jadi, lanjut dia dalam satu minggu tidak seluruh siswa bisa tatap muka. Sebagian siswa mungkin juga menjalankan pembelajaran daring.

"Jadi nanti giliran, hari pertama kelas 3 dulu, hari selanjutnya kelas 2, lalu 3. Jadi kalaupun tatap muka, anak tidak tiap hari masuk," terang Ester.

Selain di KBB, 18 kecamatan di Kabupaten Cianjur juga siap menjalankan KBM tatap muka. Yakni Kecamatan Agrabinta, Sindangbarang, Leles, Tanggeung, Pasirkuda, Kadupandak, Takokak, Sukanagara, Pagelaran, Campaka, Cibeber, Warungkondang, Gekbrong, Sukaluyu, Haurwangi, Mande, Cugenang dan Sukaresmi.

Baca Lainnya