Selasa, 6 Desember 2022 11:25

200 Rumah Tahan Gempa Ditargetkan Akhir Desember Tuntas Dibangun

Penulis : Wawan Gunawan
Bupatu Cianjur H. Herman Suherman meninjau pembangunan rumah tahan gempa, Senin (5/12/2022)
Bupatu Cianjur H. Herman Suherman bersama Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan rumah tahan gempa, Senin (5/12/2022) [Istimewa]

Limawaktu.id,- Sebanyak 200 rumah tahan Gempa ditargetkan bisa dibangun di Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku Kabptaen Cianjur  pada akhir Desember 2022.

“Mohon doanya agar rumah relokasi korban bencana gempa bumi Cianjur yang berada di Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku bisa segera selesai akhir bulan ini,” ungkap Bupati Cianjur Herman Suherman, dalam akun instagramnya, Selasa (6/12/2022).

Dia menyebutkan, ditempat ini akan di bangun 200 rumah tahan gempa untuk warga yang rumahnya rusak berat dan berada di daerah yang tidak boleh kembali di bangun pemukiman penduduk.

“Mereka yang berada persis pada patahan dilakukan relokasi ke tempat yang lebih aman,” sebutnya.

Pihaknya berterimakasih kepada Presiden Joko Widodo yang sudah meninjau langsung rumah tahan gempa ini.

“Semoga untuk 1600 rumah relokasi yang di Kecamatan Mande dan Pacet bisa segera dibangun,” jelasnya.

Diberitakan Limawaktu.id sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung progres pembangunan rumah tahan gempa di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, pada Senin (05/12/2022).

Usai peninjauan, Jokowi mengatakan, di salah satu lokasi yang jadi tempat relokasi bagi warga terdampak gempa Cianjur tersebut akan dibangun 200 rumah tahan gempa bagi warga terdampak gempa Cianjur.

“Ya ini adalah lokasi untuk relokasi yang pertama. Di sini segera dibangun kurang lebih 200 rumah, contohnya sudah ada yang rumah antigempa,” ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media selepas peninjauan, seperti dikutip Seskab.gp.id.

Selain di lokasi tersebut, lanjut Presiden, pemerintah juga menyiapkan pembangunan 1.600 rumah serupa di lokasi lainnya. Relokasi sendiri diprioritaskan bagi warga yang rumahnya berada di pusat gempa, terutama di Kecamatan Cugenang.

“Lokasi-lokasi (rumah) yang berada di senternya gempa, utamanya di Cugenang, itu akan dipindahkan ke sini dan ke lokasi yang kedua tadi,” lanjutnya.

Sementara itu, untuk rumah warga yang tidak direlokasi akan diberikan bantuan yang besarannya menyesuaikan tingkat kerusakan, masing-masing Rp50 juta untuk rumah yang rusak berat, Rp25 juta untuk rumah yang rusak sedang, dan Rp10 juta untuk rumah yang rusak ringan.

Baca Lainnya