Limawaktu.id,- Pemprov Jawa Barat tahun ini akan mendorong akselerasi pesantren-pesantren di Jawa Barat untuk memperkuat satu kecabangan keahlian yaitu seni lukis dan seni kaligrafi Islam, yang pangsa pasarnya sangat besar.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, kaligrafi tak hanya menghiasi dinding masjid, tapi juga bisa dijual secara kreatif dalam bentuk piring keramik, lukisan dinding, jam dinding dan lain-lain, seperti yang dilakukan Pesanten Hibatussa’diyyah Cianjur dan Pesantren Lemka Sukabumi.
“Dua pesantren ini adalah contoh pesantren inspiratif yang mengembangkan seni yang makin langka,” katanya, Jum’at (12/3/2021).
Kaligrafi sendiri adalah seni menulis indah huruf Arab. Salah satu ekonomi pesantren yang mudah untuk diterima masyarakat adalah seni kaligrafi, tapi harus berbeda. Misalnya media lukisnya berupa gelas, keramik, piring.
"Jadi (lewat kaligrafi) selain melestarikan Alquran, ekonomi juga jalan. Syaratnya harus kreatif media atau materialnya, itu yang hilang dalam khazanah kaligrafi kita," tambahnya.
Adapun untuk mendorong hasil kaligrafi menjadi bernilai ekonomi, Emil berpesan agar pondok pesantren jeli melihat kebutuhan pasar atau konsumen. "Jadi nilai ekonomi asal bertemu keahlian dan kebutuhan.
