Rabu, 19 Februari 2020 10:01

Imbangi Bawang Putih yang Selangit, Disperindag Jabar 'Buka Lapak Murah' di Cimahi

Kegiatan  Operasi Pasar Murah (OPM) bawang putih di Pasar Atas Baru (PAB) Kota Cimahi, Rabu (1922020).
Kegiatan Operasi Pasar Murah (OPM) bawang putih di Pasar Atas Baru (PAB) Kota Cimahi, Rabu (1922020). [Fery Bangkit]

Limawaktu.id - Untuk mengimbangi gejolak harga bawang putih, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat menjual bawang putih yang harganya jauh dibawah pasaran saat ini.

Kegiatan jual bawang putih itu dibalut dengan nama Operasi Pasar Murah (OPM) bawang putih di Pasar Atas Baru (PAB) Kota Cimahi, Rabu (19/2/2020). Penjualan dimulai pukul 06.00 WIB.
 
OPM yang dijual di PAB tak hanya diperuntukkan bagi masyarakat umum namun juga disediakan untuk para pedagang bawang putih. 

Kegiatan Operasi Pasar Murah (OPM) bawang putih di Pasar Atas Baru (PAB) Kota Cimahi, Rabu (1922020).

Kepala Seksi Bahan Pokok Barang Penting, Bidang Perdagangan Disperindag Jabar, M. Khairi, menuturkan OPM bawang putih tersebut untuk menekan harga jual di pasaran. 

"Tujuannya untuk menstabilkan harga. Satgas Pemprov Jabar akhirnya membantu
Pedagang dan masyarakat agar harga bawang turun. Di OPM ini bawang putih kota jual Rp 28 ribu perkilogram," ujar M. Khairi saat ditemui di Pasar Atas Baru Kota Cimahi, Jalan Kolonel Masturi.

Khairi mengungkapkan, bawang yang disediakan pada OPM di PAB sendiri berasal dari gudang penyimpanan di Karawang, yang diimpor dari Cina oleh importir Surabaya. Khusus di Kota Cimahi, pihaknya menyediakan hingga 7 ton bawang putih.

"Hasil sidak Satgas Pemrpov itu menemukan ada stok 150 ton bawang di gudang Karawang. Setelah koordinasi, akhirnya stok bawang itu digulirkan ke masyarakat dengan sistem OPM," terangnya.

Berdasarkan hasil analisa di lapangan, pihaknya menyebut salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan harga bawang yakni disetopnya impor bawang dari China setelah merebaknya virus corona.

"Karena bawang di kita mayoritas dari Cina, setelah disetop transaksi bawang antara Indonesia dengan Cina, jadi melonjak. Sebetulnya makelar juga riskan melakukan penimbunan, karena bawang itu menyusut kiloannya dan gampang membusuk," bebernya. 

Penasehat Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Jawa Barat, Agus Juandi Fadilah, mengatakan kenaikan harga bawang selama beberapa pekan terakhir sempat membuat pedagang resah. 

"Banyak pedagang mengeluh karena harga mahal dan pasokan juga menurun. Akhirnya kita minta ke pemerintah untuk laksanakan OPM. Mudah-mudahan dengan ini harga di pasaran bisa stabil lagi, minimal ada penurunan," katanya.

Seperti diketahui, harga bawang di pasar tradisional di Kota Cimahi menyentuh Rp 60 ribu dan masih bertahan sampai saat ini. Pedagang menduga naiknya harga bahan pokok itu dikarenakan merebaknya Virus Corona, yang mengakibatkan dihentikannya impor bawang dari China.

Baca Lainnya