Minggu, 22 Agustus 2021 19:28

Dampak Pandemi Seribu Pekerja Sektor Wisata Merana

Penulis : Bubun Munawar
Tugu Pemkot Cimahi
Tugu Pemkot Cimahi [Limawaktu]

Limawaktu.id,- pandemi COVID-19 yang nyaris berlangsung sekitar  dua tahun, memporak-porandakan bisnis pehotelan dan restoran  di Kota Cimahi. Termasuk ketika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan Level 4 diterapkan hingga 23 Agustus mendatang.

Dari sekitar 500 an yang bergerak di perhotelan dan restoran, ada ratusan yang mulai gulung tikar akibat pandemi Covid-19, dengan jumlah pekerja sekitar 1000 orang.

"Kalau yang gulung tikar hampir 50 persen. Untuk biaya operasion saja tidak tertutupi dengan pendapatan selama pandemi. Kalau jumlah total restoran  di Cimahi ada sekitar 500," terang Ketua Persatuan hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cimahi,  Budi Hermawan , Minggu (22/8/2021).

Dikatakannya, Khusus restoran, sales revenue-nya drop hingga 70 persen. Begitupun dengan okupansi hotel yang turun drastis. Kondisi tersebut juga berlangsung ketika PPKM Darurat sampai Level 4 diterapkan sejak 3 Juli lalu.

Ketika awal diterapkan kebijakan tersebut, bisnis restoran dan hotel masih diizinkan beroperasi dengan pembatasan ketat. Khusus restoran, hanya diperbolehkan melayani pesan antar atau take away. Sedangkan makan di tempat atau dine in dilarang.

 "Kalau restoran hampir putus asa karena sales revenue drop lebih dari 70 persen," katanya.

Pihaknya berharap PPKM Level 4 ini tak diperpanjang atau ada kebijakan yang tak memberatkan pelaku usaha sektor hotel dan restoran.

"Kita akan patuh dengan aturan dari pemerintah. Sekarang juga kan sudah boleh makan di tempat meski baru 25 persen. Mudah-mudahan pandemi ini segera berlalu," pungkas Budi.

Sebelummya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cimahi mengusullan 1.556 orang yang akan mendapat bantuan ditengah pandemi COVID-19. Rinciannya, untuk pekerja seni ada 956 orang dan pelaku pariwisata ada 600 orang.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi, Budi Raharja mengatakan, pihaknya sudah mengajukan jumlah penerima tersebut kepada Pemprov Jawa Barat

"Kita diminta data cuma realisasinya belum ada kabar lagi," kata Budi.

 

Baca Lainnya